Pakde Karwo dan Khofifah di Mata Ari Lasso
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Penyanyi Ari Lasso menjadi bintang tamu dalam acara Mohon Diri Purna Tugas Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 11 Februari 2019.
Dalam acara itu, hadir pula gubernur-wakil gubernur terpilih, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.
Sejumlah lagu, baik saat masih bergabung dengan Dewa 19 maupun ketika berkarier solo dilantunkan oleh penyanyi kelahiran Madiun, Jawa Timur itu. Beberapa lagu tersebut, di antaranya Arti Cinta dan Rahasia Perempuan. Ari Lasso juga sempat duet dengan Emil Dardak. Dia pun memuji kemampuan menyanyi suami aktris Arumi Bachsin tersebut.
"Selamat malam, saya bersyukur dari pelantikan sampai sekarang. Saya senang bisa hadir dan bersama Pakde (Karwo)," kata Ari Lasso, sebelum bernyanyi.
Usai acara, kepada awak media, Ari mengaku kenal baik dengan Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo. "Kenal dan main di acara Pakde Karwo cukup sering, tapi enggak kenal dalam arti langsung karena saya bukan warga Jawa Timur. Tapi yang jelas beliau mempunyai daya tarik personal yang tidak dimiliki oleh rata-rata birokrat. Beliau cair dan intelek," tuturnya.
Hal sama dia ungkapkan tentang Khofifah. Ari mengaku kenal lama dengan mantan Menteri Sosial itu. Dia pun berharap semoga Khofifah bisa melanjutkan program-program Pakde Karwo yang baik, sehingga Jawa Timur senantiasa aman, makin maju perekonomian dan masyarakatnya.
Per 12 Februari 2019, Soekarwo-Saifullah Yusuf mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur. Sepuluh tahun memimpin, duet dua periode itu akan digantikan oleh pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Dijadwalkan, keduanya akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu, 13 Februari 2019. (mus)
Masa Tenang Pilgub Jatim, Khofifah Ziarah ke Makam Pendiri NU Kiai Wahab Chasbullah-Bisri Syansuri
Pada hari pertama masa tenang, Khofifah bersama Emil Elestianto Dardak berziarah ke makam Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asy'ari dan Gus Dur.
