Batal Nikah, Paris Hilton Tetap Simpan Cincin Pertunangan Rp29 Miliar
- Instagram Paris Hilton
VIVA – Gagal menikah setelah bertunangan, biasanya akan banyak orang yang memutuskan untuk membuang seluruh kenangan, termasuk cincin pertunangan. Namun, tidak demikian dengan Paris Hilton.
Ia berencana mempertahankan cincin pertunangannya senilai US$2 juta setara Rp29 miliar, setelah perpisahannya dengan Chris Zylka.
Dilansir laman Toggle, DJ dan sosialita berusia 37 tahun itu memutuskan pertunangannya dengan aktor itu bulan lalu. Paris mengklaim bahwa meskipun hubungan sudah berakhir, dia akan terus menyimpan cincin permata bertahta berlian berbentuk buah pir.
Berbicara selama penampilan di acara Jenny McCarthy's SiriusXM radio show, Paris mengatakan, "Berlian adalah teman terbaik seorang gadis."
Seperti diketahui, mantan bintang 'Simple Life' ini bertunangan dengan aktor 'Leftovers' selama perjalanan ski romantis ke Aspen, Colorado, bulan Januari tahun lalu. Tapi setelah romansa itu berakhir, Paris justru lebih fokus pada aktivitasnya sendiri, sehingga tak ada waktu untuk kencan.
"Saya sibuk menjalankan sebuah kerajaan. Saya hampir tidak punya waktu untuk diri saya sendiri, apalagi yang lainnya."
"Saya bahkan tidak memikirkan tentang kencan sekarang, saya benar-benar sangat sibuk. Saya hampir tidak punya waktu untuk melihat keluarga saya sendiri, apalagi melakukan kencan."
Meski begitu, Paris mengaku bahagia. Ia pun tak memungkiri, sangat mencintai hidupnya. "Saran saya adalah selalu bahagia karena hidup benar-benar terlalu pendek."
Sementara itu, Paris sebelumnya mengakui bahwa dia berpikir pernikahannya dengan Chris akan menjadi versinya sendiri dari akhir bahagia "Disney".
"Saya melakukan dengan sangat baik. Saya hanya benar-benar memiliki waktu saya. Saya merasa ketika saya jatuh cinta, saya jatuh cinta dengan cepat. Ini adalah percintaan kilat dan saya selalu terobsesi dengan cerita-cerita dalam dongeng Disney."
"Dan saya pikir itu akan menjadi akhir bahagia saya dan saya baru menyadari setelah waktu berjalan bahwa itu bukan keputusan yang tepat." (ase)