Mengenang Rudy Wowor, Si Raja Antagonis yang Senang Menari
- Twitter.com/@cholinsM
VIVA – Industri hiburan Tanah Air baru saja kehilangan sosok salah satu seniman terbaik, Rudolf Canesius Soemolang Wowor atau akrab disapa Rudy Wowor. Aktor berdarah Belanda-Manado ini meninggal dunia di usia 74 tahun pada pukul 7.00 WIB, Jumat, 5 Oktober 2018.
Sejak memulai karier di era 70-an, sederet film sudah dibintanginya seperti Soerabaia '45 (1990), Ayat-Ayat Cinta (2008), Java Heat (2013). Perannya sebagai kapten kompeni di film Tjoet Nja' Dhien (1986) berhasil membawanya masuk nominasi Piala Citra untuk pemeran pendukung film terbaik.
Memiliki wajah tegas dengan aksen Eropa, tidak heran jika Rudy dikenal sebagai spesialis karakter antagonis dan sosok kompeni Belanda. Peran jahat Rudy semakin melekat di benak masyarakat lewat beragam judul sinetron salah satunya Bintang di Langit pada 2014.
“Walaupun itu fantasi, tapi fantasi karena kita tahu itu sudah ditulis. Tapi bisa ada orang karakter seperti itu. Jadi kita harus bukan sekadar kulit saja, tapi jiwanya benar-benar mengeluarkan jujur nyata,” ujar Rudy dalam wawancara di program Nite Time pada 2016.
Selain piawai berakting, siapa sangka Rudy justru mengawali kariernya sebagai penari utama pertunjukan Rolling Stones keliling Eropa pada tahun 1964. Julukan ‘moves like Jagger’ cocok diberikan untuk juru program acara Seleb Dance ini.
Di mata rekan kerjanya, pria yang dapat menguasai tujuh bahasa asing ini dikenal memiliki totalitas dan disiplin tinggi. Selamat jalan Rudy! (ase)