Lewat Buku Biografi, Salmafina Bongkar Kisah Pahitnya Nikah Muda
- VIVA/ Rintan Puspitasari
VIVA – Banyak yang bilang menikah muda itu indah, karena saat anak tumbuh besar, sebagai orang tua masih terlihat sebagai pasangan muda. Dan yang pasti, menikah di usia muda bisa mencegah fitnah dan dosa.
Terlepas dari sejuta keuntungan menggoda itu, menikah muda bukan suatu komitmen yang mudah dijalani. Diperlukan tanggung jawab berdua dan berjuta persoalan hidup yang siap menantang.
Pernah gagal membina rumah tangga di usia sangat belia, Salmafina Khairunnisa P.S. atau biasa dikenal dengan Salmafina Sunan ingin membagikan kisahnya menikah di usia muda pada banyak generasi muda. Melalui buku biografi berjudul Ketika Cinta Diuji yang baru saja dirilis, Minggu 12 Agustus 2018, ia berbagi kisah tentang pernikahannya.
"Aku di buku ini memberitahu tentang menikah muda. Banyak yang digembar-gemborkan orang banyak, aku pribadi termasuk yang terhipnotis tentang quotes nikah muda. Tapi ternyata, nikah enggak segampang quote yang aku baca," katanya saat ditemui di acara Launching buku Ketika Cinta Diuji di Cosmo Amaroosa, Jakarta Selatan.
Wanita yang akrab disapa Alma ini juga menuturkan bahwa menikah membutuhkan perjuangan, pengertian satu sama lain dan harus ada kematangan pribadi yang baik untuk menghadapi setiap permasalahan, dan harus dihadapi bersama. Ia pun meyakini, menikah adalah menyatukan dua pemikiran berbeda.
Meski diyakini menikah suatu hal yang baik, menyempurnakan agama, namun menikah harus memiliki alasan. Bukan semata karena tidak bisa menahan diri atau hawa nafsu.
"Kalau karena tidak bisa menahan diri, ada opsi lain misalnya berpuasa. Kalau aku boleh tekankan, ketika masih muda lebih baik mengejar cita-cita, karena jodoh itu ketika pendidikan baik, lingkungan baik, akan dapat jodoh yang baik. Aku lebih menekankan pada anak muda, nikah muda itu enggak selalu baik seperti di quote," pesannya.
Tak hanya kisah cintanya dan kisah yang tak pernah ter-ekspose media, dalam buku biografi ini Alma juga menceritakan tentang perjalanan hijrahnya, kerajaan bisnis yang dirintisnya dari nol hingga sebesar sekarang.
"(Buku ini) Ringan, tentang masa lalu aku yang dulu. Ada beberapa yang untold, yang belum pernah aku omongin di luar ada disini. Jadi ini my life journey."
Mungkin, lanjutnya, sekitar 60 persen orang tidak tahu bagaimana sesungguhnya Alma. Dan mungkin juga, selama ini banyak orang sering bertanya, bagaimana pernikahan Alma bisa kandas di usia yang masih seumur jagung.
Dan meski menulis buku tentang perjalanan hidupnya, Alma merasa tak perlu meminta izin dari mantan pasangannya, Taqy Malik. Menurutnya, buku ini tentang dia, dari sudut pandangnya, dan tak menyinggung nama siapa pun. Terlebih ayahnya, pengacara kondang, Sunan Kalijaga juga telah membaca dan menyetujui buku tersebut sebelum dipublikasikan.
"Tidak ada yang perlu izin karena ini cerita aku dan tidak membawa nama dia. Ini dari sudut pandang aku," ujar wanita 19 tahun ini. (ase)