Sudah Ikhlas Bercerai, Opick: Pendekar Nggak Boleh Menyesal
- ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
VIVA – Jelang sidang putusan cerai pasangan penyanyi religi, Opick dan Dian Rositaningrum, yang akan digelar di Pengadilan Agama Jakarta Timur pada Selasa, 10 Juli 2018. Opick mengaku sudah mengikhlaskan semuanya.
"Kan sudah selesai, ya. Saya sudah mediasi. Sudah tanda tangan semua. Tinggal keputusan saja. Doakan yang terpenting saya masih bisa main sama anak-anak saya. Saya masih biayai, saya maunya itu bareng-bareng sama anak-anak," kata Opick, yang ditemui jelang konser amal di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018
"Sambil belajar menata diri. Memperbaiki diri, banyak salah, banyak lupa, banyak khilaf. Opick setengahnya itu masih rock n roll. Kita anak band, setengah ngaji, setengah anak band. Doain saja lah," sambungnya.
Karena jadwal kegiatannya yang padat, Opick pun mengatakan tidak akan hadir pada sidang putusan cerainya esok hari.
"Kayaknya jadwalnya kan rapet nih. Rapet menjelang musim haji. Saya ngurusin juga. Masyarakat yang berangkat, ada jamaah yang daftar, siap mau berangkat. Kebetulan saya jadi ikon travel haji. Nyiapin semuanya, manasik dan semua. Lihat nantilah," katanya.
Saat disinggung perihal komunikasi dengan Dian, Opick mengaku masih menjalin hubungan baik.
"Masih (komunikasi). Itu harus. Gimana kalau nggak komunikasi. Ini masalah keluarga. Masalah anak. Anak sama Dian itu, ya proses ya. Kadang kan di saya. Yang penting harus komunikasi. Kita harus perbatas tapi mau diapain ini. Gimana kurangnya. Interaksinya banyak kadang ngomong harus gini-gini," katanya.
"Mungkin ini juga bagian dari kematangan karya juga. Istilah nggak mungkin suatu kejadian itu Allah nggak tahu. Bahwa setiap kejadian, takdir yang kita jalani semua ini sudah ditulis 50.000 tahun lalu, sebelum itu terjadi. Ini yang terbaik. Kurang lebihnya apa. Kita coba jalani. Kita maksimalkan," tambah pelantun Tombo Ati itu.
Tak dimungkiri, Opick merasa sedih harus berpisah dari Dian.
"Ya, sedih. Tapi hidup nggak boleh menyesal. Kita pendekar nggak boleh menyesal. Ini keputusan yang dipegang resiko. Bahwa apa keputusan dalam hidup nggak boleh lari. Harus dihadapi. Sampai habis. Nggak bisa ngarepin enaknya saja, enak nggak enak harus dimakan juga. Harus jadi laki, belajar jadi laki. Hadapi. Jangan nyesal. Kalau salah ya sudah. Orang banyak protes, benci ya sudah terima saja. Maafin saja," katanya.