Semua Berpotensi Jadi Teroris di Pernikahan Harry-Meghan
- REUTERS/Toby Melville
VIVA – Lebih dari 100 ribu bendera akan berkibar ketika pernikahan Pangeran Harry dengan Meghan Markle berlangsung bulan depan. Puluhan ribu warga Inggris diprediksi akan berkumpul untuk jadi saksi bersatunya Harry dan Meghan nanti.
Kepolisian Inggris pun memperketat pengamanannya. Mereka akan memperlakukan setiap orang sebagai sosok yang berpotensi sebagai teroris. Menghentikan arus kendaraan, patroli bersenjata, dan keamanan seperti dalam bandara akan menjadi beberapa tindakan yang dilakukan.
Hal tersebut pun akan menjadi salah satu operasi polisi terbesar yang pernah dilihat di Kota Windsor yang indah.
"Ini adalah tantangan yang sesungguhnya," ujar Bob Broadhurst selaku mantan perwira polisi yang bertanggung jawab mengawasi pernikahan kakak Harry, William, pada 2011 silam dikutip dari laman Reuters, Rabu, 12 April 2018.
Ia menambahkan bahwa tidak mungkin dapat mencari satu per satu sosok berpotensi sebagai teroris dari sekian puluh ribu orang yang datang.
"Ini merupakan tantangan karena pada dasarnya semua orang di kerumunan itu (berpotensi) adalah calon teroris," ucapnya.
Penduduk sekitar, pebisnis lokal, maupun pengunjung yang mendatangi kota Windsor akan mulai merasakan peningkatan keamanan polisi pada minggu-minggu mendatang. Petugas polisi, baik itu bersenjata maupun tidak, anjing pencari, unit polisi jalan, dan National Police Air Service akan berkeliling dalam kota tersebut.
Pengunjung yang datang dengan menggunakan mobil atau kereta pada hari berlangsungnya acara akan dilakukan pemeriksaan.
"Setiap item yang dapat menimbulkan risiko bagi publik akan dilenyapkan," tuturnya.
Pangeran Harry dan Meghan Markle akan melangsungkan acara pernikahannya pada 19 Mei di St. George's Chapel di Kastil Windsor, kediaman Ratu Elizabeth yang terletak sekitar 20 mil (30 km) di sebelah barat London.