Soal Hijab, Rina Nose Jawab Komentar Pedas Warganet
VIVA – Meski sudah lama resmi tak memakai hijab lagi, presenter sekaligus komedian Rina Nose masih menjadi kontroversi. Penggemarnya masih tak terima dengan kenyataan yang sudah ditunjukkan Rina dengan mengumbar rambut panjangnya.
Mereka masih membandingkan jika wanita yang pernah gagal berumah tangga itu lebih cantik mengenakan hijab.
Seperti dalam salah satu unggahan fotonya, Rina yang mengenakan kaus putih dan rambut digerai tertawa lepas, di foto itu dia menuliskan “Menurut sebuah penelitian yang dilakukan UMTM (Universitas Mau Tidak Mau) di negara Selain Dia, menemukan bahwa wanita dengan bentuk hidung yang mungil cenderung lebih menarik dibanding bentuk celana yang ketat!
Masih mendapat komentar pedas Rina akhirnya pun menjawab komentar tersebut dengan cukup panjang warganet yang menyindirnya.
“Pandanganmu, pandanganku, pandangan orang lain itu berbeda. Bisa jadi orang setuju denganku, bisa jadi orang setuju denganmu, bisa jadi tidak setuju dengan keduanya. Di dunia ini ada triliunan manusia yang memiliki berbagai kepercayaan dan keyakinan, dan memiliki cara sendiri2 dalam mengolah ketenangan jiwa dan batin nya,” tulis Rina.
Ia juga menyebut dalam mencintai Pencipta setiap orang memiliki cara tersendiri.
“Memiliki cara sendiri mencintai sang pencipta. Memiliki cara sendiri memaknai identitas kepercayaan nya. Dan itu adalah proses hidup yang terjadi secara alami sejak manusia mulai menyadari keberadaan mereka dimuka bumi ini. —— Rasanya tidak perlu menyalahkan cara orang lain dalam meyakini kepercayaan nya, menyalahkan bagaimana cara kita mencintai sang pencipta, menyalahkan cara memperoleh ketenangan batin, menganggap cara berpakain nya tidak sesuai keyakinannya, menganggap orang lain salah, tersesat dan sebagainya.”
“Jika ada yang meyakini bahwa pakaian yang dikenakan akan membawa ke surga, silahkan yakini itu. Jika ada yang meyakini bahwa dengan mempercayai kitab suci dan mengikuti apa yang tertulis disana itu akan membuat hidup tenang dan damai sampai ke akhirat, silahkan yakini itu. Apa yang kamu yakini sebagai kewajiban, silahkan yakini itu. Jika merasa kalian telah meyakini yang benar, silahkan yakini itu. Adapun cara saya sama seperti kalian atau tidak, kenap tidak mencoba utk saling menghargai saja?