Marcella Zalianty Produseri Film Laksamana Malahayati
- VIVA.co.id/ Al Amin
VIVA – Laksamana Malahayati belum lama ini dianugerahkan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo. Menurut catatan sejarah, Malahayati merupakan laksama laut wanita pertama di dunia. Pada abad ke- 16, Laksamana Malahayati menjabat sebagai panglima kesultanan Aceh dan tersohor karena berani melawan armada bangsa Belanda dan Portugis.
Laksamana Malahayati memimpin prajurit yang merupakan barisan para janda yang suaminya tewas di medan perang melawan Belanda. Saat itu 1599, Cournelis De Houtman berhasil dipukul mundur oleh pasukan Laksamana Malahayati.
Pada 1606, Laksamana Malahayati gugur saat melawan pasukan Portugis di selat Malaka. Jasadnya dimakamkan di Bukit Lamkuta, Banda Aceh.
Terinspirasi dari kisah heroik tersebut, Marcella Zalianty selaku ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) akan mengangkat cerita Laksamana Malahayati ke dalam film.
“Saya sebagai produser membuat film perangkat dari tokoh Laksamana Malahayati. Sekarang lagi develop ceritanya,” terang Marcella saat menghadiri pembukaan Pameran Seni Badak Sumatera di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat pada 19 Januari 2018.
Tokoh Laksamana Malahayati memiliki nilai sejarah yang kuat. Bagi Marcella, banyak nilai yang bisa diambil dari pengalaman hidupnya.
“Banyak nilai yang dapat ditanamkan. Selain pembangunan karakter membela negara, bahkan hubungan menjadi seorang ibu, istri dan pejuang dalam waktu bersamaan. Dia berjuang tidak hanya pikiran, jiwa tetapi fisik raga, sampai Ratu Elizabeth pertama kirim Lenchester ke Indonesia cari Malahayati,” ucap ibu dua anak ini.
Dibantu TNI AL
Sejauh ini, Marcella sudah bertemu dengan keluarga Malahayati di Aceh dan ahli sejarah untuk menyempurnakan risetnya. Dalam pembuatan film tersebut, Marcella nantinya juga akan mendapat bantuan dari TNI Angkatan Laut.
“Bicara mengenai laut. Makanya ini perlu TNI. Mereka punya kapal. Saya sudah riset bertemu ahli waris keluarga di Aceh dan Lombok. Ada penulis sejarah yang tahu banyak, ada doktor Adli dari Aceh,” bebernya.
Karena bukan film dokumenter, Marcella ingin lebih menonjolkan makna dari kehidupan Laksamana Malahayati kepada masyarakat.
Saya ingin buat tokoh ini dikenal value yang disampaikannya, tentu nanti ada pengembangan artistik yang sifatnya filmes dan tetap jaga koridor dalam riset sejarah,” sambung istri pembalap Ananda Mikola ini. (ren)