Pengakuan 'Soeharto' dalam Film G30S/PKI
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Film Pengkhianatan G30S/PKI yang kembali diputar di tvOne semalam, Jumat, 29 September 2017, memanggil lagi memori masa lalu mereka yang hidup di rezim Soeharto. Kala itu, film yang disutradari Arifin C Noer tersebut jadi film yang wajib diputar di penghujung September setiap tahunnya.
Salah satu aktor film Pengkhianatan G30S/PKI, Amoroso Katamsi, pemeran Soeharto, menceritakan kembali masa-masa di balik layarnya. Memerankan sosok heroik dalam film tersebut, baginya tak mudah.
"Saya pelajari peran Soeharto tiga empat bulan sebelum syuting, langsung belajar. Kebetulan peran ini masih hdup maka saya observasi langsung. Satu hari ketemu langsung di situ saya pelajari gerak-gerik, kebiasannya," tutur Amoroso kepada VIVA.co.id di Gedung DPR RI, Senayan, beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, Soeharto yang tidak ekspresif menuntutnya untuk lebih berusaha dalam menerjemahkan emosi-emosi di depan kamera. Tidak mudah, karena dia harus kreatif menggunakan imajinasinya sebagai aktor.
"Sulitnya itu karena Pak Harto tidak ekspresif, jadi susah kita buat ekspresinya. Lihat kan dia itu kalau nanggapi apa-apa cuma senyum-senyum saja, dia lebih banyak permainan di dalam, itu butuh inner acting. Tidak gampang, emosi bergejolak dengan eskpresi yang tidak terlalu ketara di wajah, jadi saya sebagai aktor juga harus menggunakan imajinasi sendiri," lanjut aktor berusia 76 tahun itu.
Dalam kesempatan itu, Amoroso juga mengungkap pandangannya terkait rencana pembuatan ulang film G30S/PKI. Menurutnya, film tersebut sah-sah saja dibuat ulang, namun, jangan ada nilai sejarah yang dibelokkan.