Sensor Mandiri, Memilih Sendiri Tayangan Sesuai Umur
- REUTERS/Baz Ratner
VIVA.co.id – Selama masa berdirinya, Lembaga Sensor Film (LSF) bertugas melakukan pengecekan terhadap sinema serta produk sejenis yang bakal tayang lewat media massa. Bila layak akan lulus sensor, begitu pun sebaliknya.
Belum lama ini, LSF meluncurkan program baru yang disebut Sensor Mandiri. Inti dari program tersebut, nantinya diperuntukkan sebagai ajang inisiatif masyarakat serta pelaku perfilman dalam memilih konten yang bakal tayang.
"Sensor Mandiri kami sosialisasikan pada orang-orang dan stakeholder. Kami undang lapisan masyarakat hingga keliling daerah," ujar anggota LSF, Imam Suhardjo, di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 7 Agustus 2017.
Sensor Mandiri diharapkan dapat memicu kepedulian masyarakat terkait peruntukan usia pada film-film tertentu. Seperti yang diketahui, LSF membagi kategori dengan klasifikasi Semua Umur (SU), 13 Tahun ke Atas (13+), 17 Tahun ke Atas (17+), dan 21 Tahun ke Atas (21+).
"Kalau masyarakat bisa menerima dengan baik, itulah keberhasilannya. Kami mengadakan beberapa kali diskusi dengan stakeholder. Respons dari berbagai kalangan sangat menggembirakan," kata Imam, melanjutkan omongannya.
Secara garis besar, program LSF ini membuka jalan yang luas bagi masyarakat dan lapisan lain dalam berkontribusi atas kelayakan film dan tayangan tertentu. Selain meluncurkan Sensor Mandiri, mereka bakal mengadakan ajang penganugerahan bertajuk LSF Awards 2017 dalam waktu dekat.
"Nanti kita akan umumkan pemenang pada puncak acara yakni 28 Oktober 2017, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Tempatnya akan diinformasikan," tutur Imam, ditemani anggota LSF lain. (ren)