Tayangan Ramadan 2025, Sajadah Cinta Malaikat Siap Menemani Berbuka Puasa
- ist
Jakarta, VIVA – Ramadan tahun ini semakin semarak dengan kehadiran sinemini terbaru dari KaryaKarsa bertajuk Sajadah Cinta Malaikat. Serial mini ini diadaptasi dari novel populer karya Lin Aiko dan dirancang khusus untuk menemani momen menjelang berbuka puasa.
Dengan cerita yang penuh makna dan inspirasi, Sajadah Cinta Malaikat diharapkan menjadi sajian hiburan yang menyentuh hati para penonton selama bulan suci ini. Scroll lebih lanjut ya.
Sukses dengan Love in a Falling Way pada Oktober 2024 lalu, KaryaKarsa kembali memperkuat posisinya sebagai penyedia hiburan digital berkualitas. Berbeda dari proyek sebelumnya, sinemini ini hadir dengan strategi yang lebih relevan dengan tren konsumsi konten Islami yang meningkat tajam. Berdasarkan data Google Consumer Insights 2024, pencarian konten Islami di YouTube naik 2,3 kali lipat dari Ramadan 2022 ke 2023.
Sementara itu, laporan dari TikTok mencatat lebih dari satu juta video bertema Ramadan dengan total 1,5 triliun tampilan, membuktikan bahwa Ramadan menjadi momen emas bagi industri hiburan digital. Sajadah Cinta Malaikat menawarkan format yang unik dengan total 30 episode berdurasi pendek, antara satu hingga tiga menit.
"Kami ingin membiasakan penonton dengan format tontonan seperti ini: durasi pendek, tapi tetap menyentuh dan bermakna," ungkap Pribadi Prananta, yang akrab disapa Pipu.
Untuk memperkenalkan konsep ini lebih luas, 15 episode pertama akan tersedia secara gratis. Menyesuaikan dengan pola konsumsi media digital, KaryaKarsa juga menggandeng beberapa platform untuk memperluas jangkauan sinemini ini. Selain tayang di KaryaKarsa, Sajadah Cinta Malaikat akan hadir di platform lain.
Sinemini, Sajadah Cinta Malaikat
- ist
"Kami sadar bahwa platform KaryaKarsa saat ini belum dioptimalkan sebagai platform menonton video. Oleh karena itu, selain ditayangkan di kanal media sosial dan platform KaryaKarsa sendiri, kami pun mengajak beberapa mitra untuk ikut menyebarkan sinemini Ramadan ini melalui berbagai kanal mereka," jelas Pipu.
Untuk episode selanjutnya, setelah 15 episode pertama ditayangkan secara gratis, sinemini ini akan beralih ke layanan berbayar di KaryaKarsa dan Noice. Model distribusi ini diharapkan bisa memberikan pengalaman menonton yang lebih eksklusif sekaligus mendukung ekosistem kreator digital di Indonesia.