Drama Musikal "MAR", Ajang Penghormatan Untuk Sang Maestro Ismail Marzuki

Pemeran Utama Gabriel Hartanto & Gallaby Tahira- ArtSwara
Sumber :
  • ArtSwara

Jakarta, VIVA –  Di bawah arahan sutradara Wawan Sofwan dan penulis naskah Titien Wattimena, pergelaran drama musikal "MAR" menjanjikan paduan tak terlupakan antara sejarah, musik, dan romansa. Wawan Sofwan menekankan pentingnya keaslian dan kedalaman emosional dalam produksi ini. "Kami berikhtiar untuk menciptakan produksi yang tidak hanya menghormati warisan karya agung Ismail Marzuki tetapi juga beresonansi dengan penonton secara pribadi," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa konteks historis dan perjalanan emosional karakter terjalin rapi dalam narasi, membuat cerita menjadi menarik dan relevan.

Gelaran Premiere Musikal Sinematik 'City of Love', Ketika Cinta Bukan Sekedar Tujuan

Gabriel Harvianto, yang memerankan Mar, mengungkapkan kekagumannya terhadap karya Ismail Marzuki dan berharap generasi muda dapat mengenal karya-karya tersebut. Galabby Thahira, yang memerankan Aryati, juga melakukan riset mendalam dengan mendengarkan versi asli lagu-lagu Ismail Marzuki dan menggali karakter Aryati dari sisi karakter kepeduliannya.

Sentuhan Musik dan Koreografi yang Memukau

Pertama Hadir di Indonesia, Grease The Musical Perkenalkan Karya Klasik Broadway ke Publik Jakarta

ArtSwara Siap Pentaskan Drama Musikal MAR

Photo :
  • ArtSwara

Sementara itu, Dian HP, penata musik sekaligus komposer untuk "MAR," menghadirkan pendekatan unik dengan melebur elemen musik jazz lawas dengan musik modern ke dalam lebih dari 40 repertoar. Pendekatan jazz lawas dipilih untuk mencerminkan Bandung tahun 1940-an, periode di mana musik jazz sangat populer.

Hanung Bramantyo Kembali Sutradarai Drama Musikal, Ini Ceritanya...

"Saya telah mencintai lagu-lagu Marzuki sejak kecil—mereka indah dan inspiratif, mendorong kita untuk mengembangkannya ke dalam berbagai genre musik dari masa lalu dan masa sekarang," ungkap Dian HP. Ia menambahkan bahwa penghormatannya kepada Sang Maestro Ismail Marzuki diwujudkan melalui aransemen yang menggabungkan elemen vokal dan ansambel yang memadukan jazz lawas, memperkuat atmosfer dan semangat patriotisme dalam karya-karya Sang Maestro,” ungkap Dian lebih jauh.

Koreografer Davit Fitrik dan Hamada menjelaskan bahwa konteks waktu menjadi elemen kuat dalam memilih gerakan dan koreografi. Gerakan tari dalam "MAR" tidak hanya mencerminkan adegan dan kisah yang disampaikan, tetapi juga aspek nuansa sejarah di dalamnya.

Di momen Special Interview dan Mini Preview MAR untuk Media yang digelar di Griya Arifin Panigoro, Senin sore, Produser Narindra Kukila berharap "MAR" dapat memberikan kontribusi dalam mengapresiasi warisan Ismail Marzuki dan sejarah Indonesia, terutama bagi generasi muda yang dinilai kurang sadar sejarah. Ia ingin mengenalkan lagu-lagu Ismail Marzuki kepada generasi sekarang agar mereka tidak hanya mengenal karya seni kontemporer, tetapi juga seni dari maestro Indonesia.

Sebuah drama musikal megah berjudul "MAR," terinspirasi oleh lagu-lagu abadi maestro Ismail Marzuki, siap memukau penonton di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. Persembahan dari ArtSwara ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga sebuah tribut untuk Bapak (Alm) Arifin Panigoro dan Ibu (Alm) Raisis Arifin Panigoro, yang begitu mengagumi karya-karya sang legenda.

Dengan latar belakang Bandung tahun 1946, di tengah gejolak perjuangan kemerdekaan Indonesia, "MAR" mengisahkan cinta yang kuat antara Mar, seorang prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan Aryati, seorang perawat yang penuh dedikasi. Di tengah peristiwa Bandung Lautan Api yang tragis, cinta mereka diuji oleh realitas perang dan pengorbanan demi kebebasan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan "MAR" di Ciputra Artpreneur Theatre pada 26-28 Februari 2025. Tiket dapat dipesan melalui situs web resmi ArtSwara. Mari bersama-sama merasakan keindahan cinta, kekuatan pengorbanan, dan warisan musik abadi Ismail Marzuki!

Seperti diketahui, Artswara adalah sebuah rumah produksi musik dan hiburan, khususnya di bidang seni pertunjukan, yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 2009. Sesuai dengan visi dan misi PT. Artistika Mahaswara Indonesia menciptakan pertunjukan drama musikal yang memiliki nilai edukasi yang berkualitas dan memberikan alternatif tontonan bagi para pencinta seni Indonesia.

Sebagai salah satu pionir dalam memajukan drama musikal, ArtSwara didirikan dengan tujuan untuk menjadi rumah produksi yang memproduksi drama musikal dan seni pertunjukan sebagai hiburan mainstream yang dapat dinikmati masyarakat, menjadi wadah pengembangan bakat bagi para pelaku seni baik profesional maupun non-profesional, serta mengajak masyarakat untuk lebih menghargai karya anak bangsa.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi menjadi poin penting untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang telah dicapai sebelumnya, oleh karena itu, proyek ini bertujuan untuk memperbaiki dan membangun kembali brand Artswara Production menjadi lebih atraktif, informatif, dan elegan.

Profil Para Pemain

ArtSwara Siap Pentaskan Drama Musikal MAR di Ciputra Artpreneur 26-28 Februari

Photo :
  • ArtSwara

Gabriel Harvianto: Penyanyi dan performer terkenal Indonesia dengan kontribusi luar biasa dalam teater musikal.
Galabby Thahira: Performer teater musikal terkemuka dengan pengalaman di panggung dan layar.
Taufan Purbo Kusumo: Aktor teater musikal serba bisa dengan bakat dalam akting, bernyanyi, dan modeling.
Ni Made Ayu Vania Aurellia: Performer berbakat dengan perjalanan seni meliputi akting dan musik.
Bima Zeno Pooroe: Seniman multi-talenta yang dikenal sebagai aktor, penyanyi, dan performer teater musikal.
Witrie: Penyanyi berbakat Indonesia dengan karier beragam dalam musik dan teater.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya