Film Captain America: Brave New World Menuai Kritik Tajam
- IMDb
Jakarta, VIVA – Seiring berjalannya waktu, perubahan dalam industri film menjadi tak terelakkan. Namun, bagi sebagian besar penggemar Marvel, sulit dipercaya bahwa sebelas tahun telah berlalu sejak perilisan Captain America: The Winter Soldier. Film tersebut menghadirkan kisah yang tajam mengenai infiltrasi fasisme dalam pemerintahan Amerika Serikat, sebuah narasi yang masih relevan hingga saat ini.
Kini, pada tahun 2025, Marvel dan Disney kembali merilis film terbaru dalam waralaba tersebut, Captain America: Brave New World. Sayangnya, film ini dianggap tidak memiliki daya tarik yang sama dan dinilai sebagai produksi yang kurang memiliki substansi. Scroll lebih lanjut ya.
Captain America: Brave New World menampilkan Anthony Mackie sebagai Sam Wilson, yang sebelumnya dikenal sebagai Falcon. Ia mengambil alih peran Captain America setelah Steve Rogers pensiun, meskipun pada awalnya ia menolak tanggung jawab tersebut. Dalam serial "The Falcon and the Winter Soldier," perjalanan karakter Sam Wilson mendapat sorotan, tetapi sayangnya, film terbaru ini dianggap gagal memberikan pengembangan karakter yang memadai. Alih-alih menyajikan kisah yang mendalam, film ini hanya menampilkan Sam sebagai agen pemerintah yang menjalankan misi tanpa eksplorasi emosional yang berarti.
Alur cerita Brave New World dimulai dengan Sam Wilson yang tengah menjalankan tugas untuk pemerintah Amerika Serikat, berusaha merebut kembali sebuah objek misterius yang telah dicuri oleh seorang tentara bayaran bernama Sidewinder (diperankan oleh Giancarlo Esposito). Objek tersebut kemudian diserahkan kepada Presiden Thaddeus Ross yang baru terpilih, kini diperankan oleh Harrison Ford, menggantikan almarhum William Hurt. Ross, yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh yang sering berseberangan dengan Avengers, kini berusaha membangun warisannya melalui perjanjian bersejarah yang berkaitan dengan kemunculan Celestial dalam film "Eternals."
Cerita semakin berkembang ketika Sam Wilson membawa Isaiah Bradley (Carl Lumbly) ke acara di Gedung Putih. Isaiah adalah seorang tentara super Amerika yang mengalami ketidakadilan dari pemerintahnya sendiri. Sayangnya, alih-alih mendapatkan narasi tersendiri, ia hanya menjadi bagian kecil dalam plot utama. Konflik muncul saat Isaiah berusaha membunuh Presiden Ross, meskipun ia tidak mengingat tindakannya tersebut. Situasi ini mengingatkan pada film klasik "The Manchurian Candidate," meskipun eksekusinya dalam "Brave New World" dianggap kurang efektif.
Sam dan rekan barunya, Falcon (diperankan oleh Danny Ramirez), mulai menyelidiki insiden tersebut dan menemukan fakta mengejutkan: pemerintah ternyata telah memanfaatkan seorang penjahat jenius untuk memperkuat kekuasaan mereka. Menariknya, elemen cerita ini sangat mirip dengan "Captain America: The Winter Soldier," meskipun kali ini tidak dieksekusi sebaik pendahulunya. Konflik semakin memanas saat Captain America dan Falcon bertarung melawan musuh-musuh yang dikendalikan secara mental, menampilkan adegan aksi yang seharusnya mendebarkan tetapi justru terasa datar.
Aktor Anthony Mackie membuat kejutan di film Captain America: Brave New World
- The Walt Disney Studios
Brave New World sejatinya mengangkat isu serius tentang ketidakadilan yang dialami kelompok minoritas dan kepemimpinan yang tidak stabil dalam pemerintahan. Namun, alih-alih mengeksplorasi tema-tema tersebut dengan mendalam, film ini justru menjadikannya sekadar latar belakang bagi adegan aksi tanpa memberikan komentar sosial yang berarti. Semua ide besar yang seharusnya bisa menjadi kekuatan film ini hanya berakhir sebagai alasan untuk menyuguhkan perkelahian.
Dikutip dari The Wrap, dari segi visual, film ini juga mendapat kritik tajam. Sinematografinya dinilai terlalu datar, efek visualnya kurang sempurna, dan desain aksi kurang mengesankan. CGI yang digunakan, terutama untuk sayap Sam Wilson, sering kali tampak belum selesai atau hanya sekadar konsep awal yang belum dieksekusi dengan baik. Akibatnya, film ini terasa kurang menarik dari segi estetika maupun naratif.
Meskipun demikian, Anthony Mackie tetap menunjukkan performa yang solid sebagai Captain America. Ia membawa bobot emosional dari penampilan sebelumnya, yang sayangnya tidak didukung oleh penulisan karakter yang kuat dalam film ini. Harrison Ford, di sisi lain, tampak kurang antusias dalam memerankan Thaddeus Ross. Meskipun karakternya memiliki sejarah panjang dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), interpretasi Ford tidak memberikan kedalaman yang cukup untuk memperkuat peran tersebut.
Captain America: Brave New World
- IG @marvelstudios
Film ini disutradarai oleh Julius Onah, yang sebelumnya menggarap Luce. Namun, seperti banyak film Marvel belakangan ini, "Brave New World" terasa seperti hasil dari keputusan korporat dan riset pasar ketimbang sebuah karya yang memiliki visi kuat. Setiap keputusan yang berpotensi menantang justru dihindari, menghasilkan film yang tampak steril dan tidak memiliki keberanian untuk mengeksplorasi tema yang telah mereka perkenalkan sendiri.
Puncak kekecewaan datang dari adegan pascakredit yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah MCU. Alih-alih memberikan petunjuk yang menggugah rasa penasaran, adegan tersebut dianggap sebagai tambahan yang tidak berarti dan dieksekusi dengan setengah hati.
Secara keseluruhan, Captain America: Brave New World dianggap gagal memenuhi ekspektasi. Tidak ada keberanian dalam penceritaan, tidak ada kebaruan dalam konsep, dan meskipun film ini tetap berlatar di dunia yang sama, ia tidak memberikan sesuatu yang berharga bagi waralaba Marvel. Dengan hanya satu dari tiga elemen judulnya yang relevan, film ini tidak hanya kurang bersinar, tetapi juga kehilangan jati dirinya.