Petualangan Baru Karakter Animasi Ini Siap Menghibur Anak-anak
- ist
Jakarta, VIVA – Karakter animasi populer, Titus, akan kembali melanjutkan petualangannya dalam serial terbaru yang bertajuk Titus the Detective. Serial animasi ini menjadi salah satu karya animasi lokal yang patut diperhitungkan, karena mengusung tema detektif yang pertama kali hadir di televisi Indonesia.
Dalam serial terbarunya, Titus tidak berjuang sendirian. Scroll lebih lanjut ya.
Bersama Fyra, si mekanik, dan Bobit, sang pesulap, mereka menghadapi berbagai kasus misterius di Kota Steamburg. Dilengkapi dengan gadget canggih seperti kaca pembesar, jam tangan, dan berbagai peralatan baru, tim ini harus memecahkan misteri dan melindungi kota dari ancaman Bulpan, Dalton, serta sejumlah penjahat lainnya.
Petualangan ini membawa Titus ke berbagai tempat di Steamburg, mulai dari hiruk-pikuk kota hingga dalamnya rimba yang liar. Namun, di balik setiap misteri yang terselesaikan, Titus semakin mendekati kebenaran tentang musuh besar yang tidak disangka-sangka.
Selain menyuguhkan hiburan yang menarik, serial Titus the Detective juga sarat dengan nilai-nilai edukatif yang penting bagi anak-anak Indonesia. Melalui sosok Titus, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya kejujuran, persahabatan, serta semangat gotong royong dalam memecahkan masalah.
Roby Susanto, Head of Production MNC Animation, juga menekankan bahwa serial ini tetap mempertahankan unsur petualangan, namun dengan tambahan elemen baru yang semakin memperkaya cerita.
"Secara tema ceritanya masih sama, yaitu petualangan Titus dan teman-temannya untuk mengungkap misteri. Di serial ini nanti akan ada karakter-karakter baru dan gadget-gadget baru yang digunakan oleh Titus dan teman-temannya untuk mengungkap kasus dan penjahat baru yang tentunya akan membuat serial animasi ini semakin menarik," ungkap Roby.
Proses produksi Titus the Detective telah dimulai sejak tahun 2021. Mengingat industri animasi merupakan industri kreatif, banyak sekali porsi kreatif yang diimplementasikan dalam setiap tahap produksinya.Â
“Secara visual kita melakukan improvisasi sehingga proses produksi lebih efisien, namun kualitasnya sendiri justru lebih menarik dan lebih bagus," ujar Roby.