Shogen, Aktor Jepang, Perluas Karier di Industri Film Indonesia Lewat "Tebusan Dosa"

Shogen
Sumber :
  • instagram

Jakarta, VIVA – Film misteri-horor Tebusan Dosa yang dibintangi Happy Salma dan Putri Marino cukup menjadi sorotan penggemar film tanah air. Film yang direncanakan tayang pada 17 Oktober mendatang ini diketahui mengikut sertakan aktor Jepang kenamaan Shogen dalam film tersebut. 

Blak-blakan! Ditanya Deket atau Gak Sama Putri Marino, Bastian Steel: Perjuangan Ya!

Shogen yang dikenal melalui filmnya berjudul Gensan Punch, Shogen sendiri sempat mengungkap keinginannya untuk bisa bermain di film Indonesia. Hal ini diutarakan Shogen pada 2021 lalu usai menyaksikan film Penyalin Cahaya. 

Kini, keinginan Shogen terwujud, dirinya diketahui ikut terlibat dalam film Penebus Dosa. Dalam film ini, Shogen sendiri berperan sebagai sosok Tetsuya, peneliti asal Jepang. Produser film, Muhammad Zaid mengungkap bahwa kerjasama dengan aktor asal Okinawa ini lantaran adanya satu karakter khusus yang memang mereka ciptakan.

Lulu Tobing Hadapi Kengerian Keluarga dalam Guna-guna Istri Muda, Emosional dan Penuh Tantangan

“Memang satu karakter jepang ini yg kami development juga bersama Anggi dan mas Alim bahwa kita butuh satu karakter asing di dalam film ini dan idenya waktu itu saya ngobrol sama Anggi mungkin karakter Jepang,” kata dia saat ditemui awak media di kawasan Epicentrum Jakarta Selatan, Selasa 17 September 2024. 

Lebih lanjut diungkap oleh Zaid sosok Shogen sendiri dipilih lantaran berawal dari kedekatan antara Shogen dan Sutradara Tebusan Dosa, Yosep Anggi Noen. 

Putri Marino Pilih Naik Motor Ketimbang Mobil, Alasannya Bikin Netizen Kagum

“Sebenarnya Anggi yang menawarkan karena Anggi sudah kenal langsung dengan Shogen ketika mereka di festival ya berteman sudah cukup lama. Sehingga saya cukup menyambut baik aja sih,” ujar dia.

Di sisi lain, Anggi sendiri mengungkap Shogen sendiri terpilih untuk memerankan tokoh Jepang di film ini lantaran dinilai cukup mewakili cerita yang telah dibuat. Cerita tersebut juga sangat relate dengan yang terjadi di sekitar, seperti banyaknya orang asing yang bermukim di negara orang. 

“Dalam film ini saya kira menarik untuk melihat ini loh transisi antara sebuah tempat yang defenitif sebagai tempat. Ini adalah sebuah kota kecil di Indonesia yang kemudian juga tidak steril. Ya ada orang dari begitu jauh ada di situ. Dia membuat satu penelitian di sebuah tempat dan itu bisa saja terjadi dimana-mana. Menurut saya juga, saya sering kayak curious gimana orang-orang itu mendiskusikan mengenai pengalaman spiritual dan definisi mereka soal yang kita sebut sebagai hantu,” ujar Anggi.

Anggi menambahkan,”Nanti ada satu kalimat kunci di film yg bisa menjadi kunci hubungan antara manusia yang berbeda culture mendefinisikan apa itu hantu atau apa itu kehidupan atau apa itu spirit kehidupan di luar kehidupan yang nyata ini. Nah, saya curious dengan temuan itu. Makanya saya tuliskan dan saya membuat riset tentang persepsi orang yang dibedakan,” kata dia.

Sebagai informasi, Film "Tebusan Dosa" mengikuti kisah Wening, seorang ibu yang mengalami kejadian tragis ketika Nirmala, anaknya yang berusia 11 tahun, hilang dalam kecelakaan motor di sebuah jembatan. Kecelakaan itu juga merenggut nyawa Uti Yah, ibunda Wening. 

Wening merasa sangat berdosa karena membuat ibunya meninggal dan anaknya hanyut di sungai, tapi dia percaya Nirmala masih hidup. Tirta, seorang perempuan kreator podcast misteri, berminat memviralkan tragisnya kehidupan Wening, namun bantuannya malah membuat Tirta menyibak rahasia gelap masa lalu Wening yang mengakibatkan hilangnya Nirmala.

Dengan segala upaya dan penuh harapan, Wening mencari Nirmala, termasuk meminta bantuan Tetsuya, peneliti dari Jepang. Wening juga meminta bantuan Mbah Gowa, seorang dukun misterius. Namun, di tengah pencarian, Wening selalu didatangi oleh hantu Uti Yah. Akankah Wening bertemu lagi dengan Nirmala? 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya