10 Fakta Menarik The Brutalist Movie

Film The Brutalist
Sumber :
  • The Hollywood

Jakarta, VIVA – The Brutalist, film terbaru karya Brady Corbet, menawarkan sebuah eksplorasi mendalam tentang kekuasaan, kreativitas, dan identitas dalam konteks imigran pasca Perang Dunia II.

Rizal Mantovani Berani Angkat Racun Sangga, Apakah Ini Film Terseramnya?

Film ini menyajikan kisah seorang arsitek jenius yang menghadapi tantangan berat di tanah asing sambil mengejar impian Amerika, namun menghadapi penghinaan dan ketidakadilan.

Melansir The Hollywood, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang film The Brutalist

Peran Cindy dalam Puang Bos Membawa Zoe pada Dunia yang Tak Pernah Ia Bayangkan…

 1. Karya Brady Corbet

Film The Brutalist

Photo :
  • The Hollywood
Kolaborasi Film Horor Indonesia-Cambodia, Hadirkan Tantangan Tiga Bahasa

The Brutalist adalah film ketiga yang disutradarai oleh Brady Corbet, yang dikenal dengan pendekatannya yang mendalam dan visual yang khas. Sebelumnya, Corbet menyutradarai The Childhood of a Leader dan Vox Lux. Film ini menunjukkan evolusi gaya bercerita Corbet dengan tema-tema yang lebih luas dan eksplorasi karakter yang lebih mendalam. Corbet bekerja sama dengan Mona Fastvold, mitra penulisnya.

 2. Inspirasi dan Tema

Cerita The Brutalist terinspirasi oleh kehidupan arsitek Marcel Breuer, seorang tokoh penting dalam gerakan arsitektur Brutalisme. Selain Breuer, film ini juga merujuk pada arsitek ternama lainnya seperti Louis Kahn dan Mies van der Rohe. Film ini mengeksplorasi tema-tema besar seperti identitas Yahudi, integritas arsitektur, dan tantangan yang dihadapi oleh imigran dalam mengejar impian mereka di Amerika.

3. Format dan Durasi

Menariknya, The Brutalist adalah film Amerika pertama yang sepenuhnya diproduksi dalam format VistaVision sejak One-Eyed Jacks pada tahun 1961. Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Venesia dalam format 70mm, menambah dimensi visual dan pengalaman sinematiknya. Dengan durasi tiga setengah jam, termasuk intermission, film ini menawarkan pengalaman yang mendalam dan komprehensif, mencerminkan ambisi besar dari penceritaan dan produksinya.

4. Penampilan Adrien Brody

Penampilan Adrien Brody sebagai Lazlo Toth, seorang arsitek Yahudi Hungaria, merupakan salah satu sorotan utama film ini. Brody memberikan performa yang luar biasa, menggabungkan kecerdasan, semangat, dan emosi yang mendalam. Perannya menunjukkan dedikasi dan komitmen terhadap karakter, memberikan kedalaman yang signifikan pada film.

5. Sinematografi dan Musik

Sinematografi oleh Lol Crawley memainkan peran penting dalam menciptakan atmosfer dan visual yang kuat dalam The Brutalist. Crawley menangkap keindahan dan kesan periode dengan keahlian, menonjolkan detail-detail kecil yang menambah kekayaan narasi. Musik yang dikomposisikan oleh Daniel Blumberg juga berkontribusi pada intensitas emosional film. Karya Blumberg menghormati komposer Scott Walker, yang sebelumnya bekerja dengan Corbet, menambahkan dimensi tambahan pada film.

6. Kritik Sosial dan Moral

The Brutalist memberikan kritik tajam terhadap kelas sosial kaya dan istimewa di Amerika, yang sering kali menghancurkan moralitas dan menekan imigran. Karakter Harrison Lee Van Buren, diperankan oleh Guy Pearce, mencerminkan dampak negatif dari kekayaan dan kekuasaan pada individu dan masyarakat. Film ini menggarisbawahi bagaimana kelas elit sering kali memperoleh keuntungan dari kerja keras dan kreativitas imigran tanpa menganggap mereka setara.

7. Penerimaan di Festival

Film ini mendapat pujian saat ditayangkan perdana di Festival Film Venesia. The Brutalist diakui karena kualitas sinematografinya dan kedalaman tematiknya. Festival ini memberikan platform bagi film untuk menunjukkan keunggulan artistiknya dan daya tariknya yang mendalam bagi penonton.

8. Desain Produksi dan Kostum

Desain produksi oleh Judy Becker dan penata busana Kate Forbes sangat berperan dalam menciptakan tampilan visual film yang autentik. Mereka dengan cermat merekonstruksi tampilan Amerika pertengahan abad dengan akurasi tinggi, yang membuat latar belakang film terasa hidup dan relevan. Perhatian terhadap detail ini menambah keaslian dan kedalaman film.

9. Karakter Erzsebet

Felicity Jones memberikan penampilan yang mengesankan sebagai Erzsébet Tóth. Karakter Erzsébet menunjukkan perkembangan signifikan, dari peran awal yang tampaknya minor menjadi pusat kekuatan emosional film. Jones menggambarkan keteguhan dan perjuangan karakter dengan kekuatan yang membuat penonton terhubung secara emosional.

10. Aspek Historis dan Emosional

The Brutalist menggabungkan elemen-elemen sejarah Eropa dan Amerika untuk memberikan konteks yang mendalam bagi cerita. Penggunaan materi arsip dan sinematografi yang cermat memperkaya pengalaman penonton, menyoroti pentingnya seni dan arsitektur dalam narasi film. Film ini menggambarkan bagaimana seni dan keindahan melampaui ruang dan waktu, mengungkap kebebasan berpikir dan identitas yang sering kali dirampas dari para pembuatnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya