Cerita Abun Sungkar Ditampar Tio Pakusadewo Saat Syuting Film Kromoleo

Konferensi Pers
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aiz Budhi

Jakarta, VIVA – Aktor Abun Sungkar didapuk untuk menjadi salah satu pemain dalam film horor Kromoleo yang diproduksi oleh Imperial Pictures bekerja sama dengan Pilar Film dan Umbara Brothers. Sebagai informasi, film garapan sutradara Anggy Umbara itu mengangkat legenda urban dari Jawa Tengah. 

Cerita Prilly Latuconsina, Serunya Main Film '12 Cerita Glen Anggara'

Dalam film Kromoleo, Abun Sungkar beradu akting dengan Tio Pakusadewo, Ratu Sofya, Cornelio Sunny, Aline Fauziah, Rukman Rosadi, Totos Rasiti, Vonny Anggraini, Dayu Wijanto, dan yang lainnya.

Pada saat ditemui, Abun Sungkar mengungkap sempat merasa gugup lantaran ini adalah film horor pertamanya. Abun bersyukur lantaran semua tim yang terlibat sangat kooperatif.

LBH Pendidikan: Beasiswa Program Indonesia Pintar Jangan Dipolitisasi

"Iya betul (film horor pertama) awalnya deg-degan banget secara tretament beda banget dari sebelumnya, horor juga ada workshop sling, cuma Alhamdulillah dipertemukan dengan teman-teman yang suportif, jadi lumayan enjoy jalaninnya. Seminggu pertama susah," kata Abun Sungkar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Kemudian dalam kesempatan itu, Abun juga mengenang momen saat dirinya ditampar oleh sang lawan main, Tio Pakusadewo. Tamparan itu memiliki tujuan baik.

Beli Jaket Motor yang Dipakai Presiden Jokowi Dikasih Helm Gratis

"Itu lagi syuting, terus menampar biar semangat," kata Abun. 

Abun ditampar untun tujuan baik yakni agar lebih bersemangat di lokasi syuting dan menjadi aktor pria berkualitas. Tamparan itu tidak kencang, Abun menyebut telapak tangan Tio hanya nempel di pipinya.

"Sempat bilang gini sih setelah ditampar, 'ayo jadi pemeran pria terbaik," kata Abun.

"Konotasinya enggak buruk, enggak gampar kencang, cuma nempel pipi doang," tambahnya.

Sebagai informasi, film Kromoleo akan tayang di bioskop Tanah Air mulai tanggal 22 Agustus 2024. Anggy Umbara menilai bahwa local value selalu menarik untuk diangkat ke layar lebar. 

“Local value selalu menarik untuk diangkat menjadi film. Selain akan membuka wawasan penonton secara lebih lebar dan mendalam, unsur kelokalan pasti mempunyai kedekatan tersendiri dengan masyarakat Indonesia secara khusus sebagai faktor human interest yang kuat di dalam cerita,” kata Anggy. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya