Queen of Tears Dikritik Penonton, Dianggap Gambarkan Afrika dengan Negatif
- Netflix
Korea Selatan – Baru-baru ini drama Korea populer Queen of Tears mendapat tuduhan karena penggambaran yang negatif terhadap Afrika. Kritik tersebut muncul karena beberapa dialog dalam serial tersebut dipandang merendahkan dan menyesatkan tentang benua Afrika.
Dalam salah satu episode, karakter utama Hong Soo Cheol, yang diperankan oleh Kwak Dong Yeon, dianggap menggambarkan Afrika dengan pandangan negatif. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Dilansir dari KBIZoom, Hong Soo Cheol di Queen of Tears dituding menggambarkan Afrika sebagai tempat yang "penuh dengan kebiadaban dan keganasan." Ayahnya juga menceritakan kisah Soo Cheol yang takut dengan nyamuk dan menghabiskan waktu di hotel karena itu. Dialog ini dianggap melecehkan dan merendahkan budaya dan keragaman Afrika.
"Saya ingat waktu yang saya habiskan di Afrika. Dua puluh tahun saya penuh dengan kebiadaban dan keganasan,” isi dialog tersebut.
Reaksi negatif dari penonton tidak terbatas pada platform-media sosial saja. Banyak penonton internasional mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap cara Queen of Tears memperlihatkan Afrika. Mereka menyayangkan bahwa film-film Korea sering menggambarkan Afrika dengan stereotipe negatif, yang membuat benua tersebut terkesan sebagai tempat yang tidak beradab.
Kritik tersebut menjadi sorotan luas di kalangan penonton. Banyak yang menyoroti bahwa penggambaran negatif tersebut tidak hanya merugikan citra Afrika, tetapi juga mencerminkan kurangnya pemahaman dan penelitian yang mendalam tentang benua tersebut.
Penulis skenario dan produser Queen of Tears didesak untuk memperhatikan dan memahami kepentingan dan keberagaman negara dan wilayah lain, serta untuk menghindari penggambaran yang merendahkan dan menyesatkan.
Sebelum Queen of Tears, banyak drama dan film Korea juga telah mendapat kritik serupa karena penggambaran yang tidak akurat dan merendahkan terhadap Afrika.
Komentar Penonton
“Film Korea lainnya menggunakan nama-nama negara dan wilayah yang berbeda, tolong para penulis skenario atau produser, pahami pentingnya dan hormati negara lain.”
“Film Korea membuat penonton internasional merasa seperti orang Korea tidak belajar geografi di sekolah.”
“Apakah penulis skenario benar-benar buruk dalam hal geografi?”
“Ini tahun 2024, mereka tidak bisa terus melakukannya, mereka harus mengakui kesalahan mereka dan mengubah cara mereka berbicara tentang Afrika. Segera minta maaf dan biarkan Afrika berdamai!”
“Mereka selalu menggambarkan Afrika sebagai tempat di mana alien tinggal, bukan sebagai benua dengan kondisi hidup normal seperti di tempat lain.”
Kenapa??? Seolah-olah semua orang di Afrika hidup dalam kekacauan. Jangan bicara buruk tentang kami lagi!!!