Sinopsis Dune: Part Two, Antara Memimpin Pemberontakan atau Memenuhi Takdir
- Instagram @dunemovie.
VIVA – Film Dune : Part Two mengikuti perjalanan karakter Paul Atreides melawan karakter House Harkonnen.
Dune : Part Two merupakan adaptasi dari buku berjudul sama karya Frank Herbert yang diterbitkan pada tahun 1965. Frank Herbert juga menulis naskah film bersama Jon Spaihts dan Denis Villeneuve yang juga berperan sebagai sutradara film ini.
Sinopsis Dune : Part Two
Film ini mengisahkan tentang Paul Atreides yang diperankan oleh Timothée Chalamet dan ibunya, Lady Jessica yang berjuang untuk keberanian di planet Arrakis. Dikenal sebagai planet yang kering, Arakis sering menjadi latar belakang perang dan konflik politik dalam sejarah.
Sementara itu, Paul menghadapi dilema antara kesetiaan dan cintanya kepada pemimpin suku Fremen Stilgar (Javier Bardem) serta pilihannya untuk berperan sebagai Kwisatz Haderach, seorang figur mirip mesias.
Paul, pewaris rumah Atreides, melanjutkan perjalanannya untuk memenuhi ramalan tentang keluarganya dan planet Dune. Ketika ia memperoleh penghormatan dari Fremen, ia menyambut budaya mereka dan menjalani pelatihan yang ketat untuk menguasai kemampua
nnya yang misterius dan kuat.
Kemampuannya untuk melihat masa depan melalui aroma rempah-rempah Arrakis meningkatkan pemahamannya tentang bagaimana kekuasaan dan politik berinteraksi di alam semesta.
Paul berkembang menjadi simbol pemberontakan terhadap pemerintahan yang menindas dari House Harkonnen dan Kaisar Shaddam IV yang tidak bertanggung jawab.
Paul mulai membentuk masyarakat Fremen karena ajaran ibunya dan pengalamannya sendiri. Dia membimbing mereka menuju masa depan supaya mereka bisa mendapatkan kembali kebebasan dan mengontrol sumber daya berharga planet ini.
Namun, semakin Paul menjadi kuat, semakin banyak tanggung jawabnya dan biaya yang harus ditanggung karena pilihan hidupnya. Terakhir, ketegangan meningkat, dan kemungkinan pertempuran muncul.
Paul harus menghadapi aliansi yang berisiko, hubungan yang telah lama berlangsung, dan keraguan dan ketakutannya sendiri. Ia mempertanyakan apa yang harus dikorbankan untuk rakyatnya dan masa depan alam semesta dan berjuang dengan akibat dari tindakannya.