Berani Beda, Film Puang Bos akan Ulas detail Proses Pembuatan Kapal Pinisi
- ist
VIVA Showbiz – Film drama komedi terbaru berjudul Puang Bos, produksi Megti Media Film, siap memulai proses syuting. Dibawakan oleh dua sutradara kelahiran Sulawesi, Adink Liwutang dan Rusmin Nuryadin, produksi ini juga melibatkan rumah produksi AIM Production dari Makassar sebagai supporting production.
Film ini bertujuan untuk mengedukasi penontonnya tentang kearifan budaya lokal, khususnya dalam sejarah pembuatan Kapal Pinisi yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Scroll lebih lanjut ya.
Dalam cerita yang akan digambarkan, film ini akan mengulas detail proses pembuatan Kapal Pinisi, termasuk pemilihan bahan baku yang tepat, seperti kayu dari pohon na'nasa atau pohon gofasa. Film juga akan membahas tantangan keberlangsungan dan regenerasi pembuat kapal di Tanah Beru.
Puang Bos tidak hanya menjanjikan aspek edukatif, tetapi juga memperkaya kisah dengan sentuhan drama, komedi, dan kehangatan kisah keluarga yang bersinggungan dengan masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi.
Salah satu tantangan utama adalah memadukan aktor nasional seperti Michelle Ziudith, Ibrahim Risyad, Pritt Timothy, Gilbert Patiruhu, Zoe Levana, Mongol Stres, dan Arif Brata dengan dialek Bugis Makassar. Proses reading melibatkan penerjemahan dan penyesuaian untuk memastikan keaslian dialek dalam film.
Michelle Ziudith, salah satu bintang utama, menyatakan kegembiraannya dalam bergabung dengan proyek ini yang mengangkat kearifan lokal dan kebudayaan seputar Kapal Pinisi. Ia berharap kerja keras tim dapat diapresiasi oleh masyarakat dan film ini dapat dinikmati secara luas.
"Ini pertama kalinya saya berperan sebagai orang Bulukumba, sangat chalenging dan menarik karena ada culture yg harus dibiasakan juga. Semoga kerja keras kita semua dan tim dapat diapresiasi seluruh masyarakat dan karya ini dapat dinikmati dengan baik. Jangan lupa untuk nonton PUANG BOS dan mendukung perfilman Indonesia," ujar Michelle Ziudith dalam keterangannya.
Ibrahim Risyad juga menyampaikan kebahagiannya karena dapat berkontribusi dalam film ini yang tidak hanya menarik dari segi cerita tetapi juga mengedukasi tentang kearifan budaya lokal terkait Kapal Pinisi. Harapannya, film ini dapat diterima dengan baik oleh penonton, khususnya di Makassar, dan memberikan edukasi mengenai keindahan Kapal Pinisi.