Dibintangi Masayu Anastasia, Film Paku Tanah Jawa Pakai Banyak Ular Asli Hingga Pelatih Khusus
- instagram Masayu
JAKARTA – Film horor Paku Tanah Jawa yang dibintangi Masayu Anastasia telah merampungkan proses syuting. Progres-nya pun sudah mencapai 90 persen. Informasi itu disampaikan oleh Dato Kk Chua selaku Eksekutif Produser Armani Entertaiment.
Dato Kk Chua mengungkap proses syuting berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun. Selain Masayu, film Paku Tanah Jawa juga dibintangi oleh Wafda Saifan, Beddu, Wanda Hamidah, Giselma Firmansyah, Badriyah Afif, Ismi Melinda, Alesha, Okta, dan ada juga aktor dari Malaysia yakni Hasif Upin dan MK K-Clique. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
"Progres kita kurang lebih 90 persen, sekarang cuma mixing saja," kata Dato Kk Chua di kawasan Senayan Jakarta, Senin, 20 November 2023.
"(Proses syuting) Lancar semua, sangat lancar sekali," katanya.
Setelah menyelesaikan semua proses, film Paku Tanah Jawa rencananya akan tayang di bioskop Indonesia pada Februari 2024 mendatang. Dato Kk Chua berharap, film garapan sutradara Bambang Drias itu bisa diterima dengan baik oleh penonton.
"Kita harap tayang pada bulan Februari tahun depan. Kami sangat senang. Kami harap sambutan untun film ini akan bagus," kata Dato Kk Chua.
Tidak hanya di Indonesia, film Paku Tanah Jawa juga rencananya akan tayang di Malaysia.
"Iya semestinya kita akan tayang di Malaysia tapi kita tayangkan dua minggu setelah tayang di Indonesia. Mungkin Maret di Malaysia," ungkapnya.
Untuk diketahui, proses syuting sendiri dilakukan di Yogyakarta dan Jakarta. Tidak main-main, proses syuting melibatkan ular sungguhan.
"Syuting kita dua minggu. Lokasinya ada di sini ada di Jogja. Ular banyak, kita banyak ular. Kita ada tiga sampai empat pelatih untuk ular saja. Iya ular asli," ucap Dato.
Pada saat konferensi pers beberapa waktu lalu, Masayu bercerita bahwa dirinya sudah melakukan pendekatan dengan ular sungguhan demi peran Handini. Wanita kelahiran Jakarta itu sudah mempelajari beberapa hal tentang tata cara memegang ular dan memahami sedikit banyak tentang hewan melata tersebut.
"Itu ular piton, sanca yang bantet, itu aja udah berat, kebayang pas di lokasi syuting pake yang gede," kata Masayu Anastasia di kawasan Antasari, Jakarta Selatan belum lama ini.
"Waktu pegang ular itu kita harus lebih tenang, ular tidak boleh kelaparan. Terus cara pegangnya enggak bisa dari buntut, harus satu jengkal dari kepalanya. Jadi itu yang kemarin diajarin," tambahnya.