Gebrak Jakarta dengan The Magical ManSuang, Apo Nattawin Ingin Kenalkan Budaya Thailand
- VIVA/Isra Berlian
JAKARTA – Jakarta menjadi kota pertama di Asia untuk pertunjukkan The Magical ManSuang. The Magical ManSuang menampilkan pemutaran film dan diskusi dengan para pemain film tersebut yakni Mile Phakphum, Apo Nattawin, Bas Asavapatr dan Tong Thanayut tentang film ManSuang.
ManSuang adalah film retro investigatif terkenal yang berlatar 1850-an. Kisahnya menceritakan masa pemerintahan ketiga Raja Thailand sekaligus mengungkap seluk-beluk klub malam, sebuah dunia di mana kesenangan menyatu dengan perebutan kekuasaan, penyerangan, fitnah, dan pengkhianatan.
Pada Sabtu, 11 November 2023, keempat pemeran dalam film tersebut memberikan penampilan live action mereka di hadapan penggemar di The Kasblanka Hall. Disaksikan bersama dengan pejabat dari Kedutaan Besar Kerajaan Thailand di Jakarta. Penggemar disuguhkan dengan penampilan Tong Thanayut sebagai Master Hong anak dari pemilik klub ManSuang yang menceritakan tentang seluk beluknya hingga klub milik ayahnya.
Setelah itu, berbagai cuplikan adegan dalam film ManSuang juga ditampilkan secara live oleh keempatnya. Termasuk salah satunya adalah adegan di mana Mile Phakphum, Apo Nattawin mengunjungi sebuah pasar.
"Pernah ke sini sebelumnya?" kata Apo Nattawin kepada Mile ketika berada di kerumunan penonton yang hadir.
"Ini pertama kali ke sini," jawab Mile.
"Di sini namanya pasar Jakarta. Saya baru tau pasar di Jakarta, ceweknya cantik-cantik," kata Apo.
Apo dan Mile kemudian membagikan kue yang telah ditusuk yang dibawa mereka kepada sejumlah penonton yang hadir malam itu.
ManSuang jadi Ajang Pengenalan Budaya Thailand
Melalui ManSuang ini, keempat pemain film tersebut bercita-cita untuk memperkenalkan budaya Thailand kepada masyarakat di berbagai belahan dunia.
"Series panjang ini gimana caranya bisa lebih pendek bisa dinikmati. Lalu kita berunding hal sesuatu Thailand bisa ditunjukkan ke seluruh dunia. Suatu hari aku ngomong ke perusahaan ini saya mau buat project sesuatu. Karena saat itu aku mau mentransfer sesuatu tentang Thailand kepada seluruh dunia supaya dilihat," kata Apo dalam sesi diskusi.
Misalnya saja, tarian yang dibawakan oleh Khew yang diperankan oleh Apo Nattawin. Khew sendiri digambarkan sebagai budak yang bekerja di ManSuang.
"Setiap kali saya menari, saya merasa bangga karena apa yang saya tampilkan. Akhirnya dari menari itu saya bisa naik level di zaman itu hingga akhirnya bisa bertemu dengan Master Hong," kata dia lebih lanjut.
Curahkan yang terbaik untuk Film Ini
Apo juga mengungkap bahwa pihaknya tak main-main untuk film ini. Baik dari segi kamera hingga properti.
"Kamera dipakai ini merupakan salah satu kamera terbaik di dunia. orang-orang yang sudah nonton karakternya real ada di dunia ini," jelas Apo.
Apo juga mengungkap pihaknya juga bekerja sama dengan orang-orang hebat untuk menggarap film ManSuang ini. Sehingga diharapkan cerita yang disuguhkan bisa dipahami oleh penonton.
"Visual kita pakai art director terhebat yang sudah ikuti kita dari awal sampai akhir. Walaupun semua orang tidak tau sejarah Thailand setelah nonton ManSuang ini mudah untuk mencerna sejarah Thailand," jelas Apo Nattawin.
Selain itu, Apo dan Mile juga sangat bekerja keras untuk menciptkan film ini menjadi lebih berkesan. Misalnya saja, Apo berlatih selama 8 hingga 9 bulan lamanya untuk menari. Sedangkan, Mile yang digambarkan sebagai seniman penabuh genderang juga sempat mengalami luka darah di tangannya akibat menabuh genderang dalam film tersebut.