Meneropong Karier Stani Arifasti, dari Sinetron Lokal hingga Film Internasional

Stani Arifasti
Sumber :
  • ist

JAKARTA – Nama Stani Arifasti kini semakin dikenal di dunia hiburan Indonesia, khususnya di ranah akting. Wanita asal Yogyakarta ini, yang memulai kariernya sebagai Master of Ceremony (MC), telah berkembang menjadi salah satu aktris lokal yang paling dicari, baik untuk peran di sinetron maupun film layar lebar. Kesuksesannya di dunia seni peran membuktikan bakat luar biasa yang dimilikinya.

Vanesha Prescilla Comeback di Film Tak Ingin Usai Di Sini, Adu Akting dengan Bryan Domani

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media saat berada di lokasi syuting film terbaru Syirik produksi Ganesa Films di Banyucoto, Stani Arifasti mengungkapkan perjalanan kariernya. Scroll lebih lanjut ya.

"Saya menyukai akting dari remaja, hanya saja saat itu kesempatannya belum ada. Jadi saya menyibukkan diri menjadi MC lokalan," tutur Stani, mengenang awal mula perjalanannya di dunia hiburan.

Main di Guna-Guna Istri Muda, Anjasmara: Hati-Hati Kalau Ingin Punya Istri Muda!

Keterlibatannya dalam sinetron remaja populer seperti "Cinta Sepanas Mie Godog", "Getar Cinta di Lantai 4", "Resiko Jadi Cowok Ganteng", "Melukis Sejuta Cinta di Hatimu", "KOS Cinta", dan lain-lain, menandai awal munculnya bintang ini di layar kaca. Kualitas aktingnya yang menawan dengan cepat menarik perhatian sutradara-sutradara ternama, termasuk Hestu Saputra, sutradara muda berbakat asal Yogyakarta yang saat ini sedang menggarap film horor Syirik.

Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet

Stani Arifasti bukanlah wajah baru dalam film-film layar lebar, terutama yang mengusung tema budaya lokal. Ia telah membintangi beberapa judul film ternama seperti "Java Heat", "Gangster", "Kisah Tanah Jawa", "Tunel", "Habibi Ainun 3", dan "Tersanjung the Movie". Performanya yang konsisten dalam berbagai genre film membuatnya menjadi salah satu aktris yang paling dihormati di industri film Indonesia.

Di usianya yang kini menginjak 36 tahun, Stani berharap bahwa film terbarunya, "Syirik", akan mendapat apresiasi yang tinggi, khususnya dari penggemar genre horor dan juga dari kalangan insan film. "Saya sangat berharap film 'Syirik' bisa mendapat apresiasi di masyarakat luas. Khususnya insan film, sehingga mimpi saya mendapatkan peran yang bisa mengeksplor kemampuan akting saya. Tentu bisa mendapatkan penghargaan dari festival film, sebagai bukti eksistensi saya di dunia seni peran," harap Stani.

Stani Arifasti

Photo :
  • ist

Selain sukses di film-film Indonesia, Stani Arifasti juga telah menunjukkan bakatnya di kancah internasional. Ia terlibat dalam sejumlah film produksi perusahaan film mancanegara, seperti "KL Vampire" dari Malaysia, "WONG ASU" dalam Jogja NETPAC Asean Film Festival, "Arjuna The Back Story", "Layar Indonesiana 2", "Jadd", "Kapan Pulang", dan "13 December". Dengan daftar film yang mengesankan ini, Stani Arifasti bukan hanya berperan sebagai aktris, tetapi juga sebagai duta seni budaya Indonesia di mata dunia.

Keberhasilan Stani Arifasti di dunia akting tidak hanya memperkaya industri film Indonesia tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang bercita-cita menapaki dunia seni peran. Kisah perjalanan karier Stani Arifasti membuktikan bahwa dengan dedikasi dan kerja keras, mimpi bisa menjadi kenyataan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya