Statusnya Transpuan, Oscar Lawalata Masuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI Jadi Perdebatan
- Instagram @oscarlawalata
JAKARTA – Asha Smara Darra atau yang dulunya dikenal sebagai Oscar Lawalata berhasil masuk dalam daftar nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik di ajang prestisius Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Ia dipilih lewat perannya dalam film Sara yang diproduseri oleh Charlie Meliala dan Lyza Anggrahen.
Menjadi bagian dari nominasi penghargaan sekelas FFI tentunya menjadi prestasi yang membanggakan dalam perjalanan karier Asha Smara Darra, amun keputusan ini sekaligus mengundang pro dan kontra di kalangan pecinta film Tanah Air. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Pasalnya, Asha merupakan seorang transpuan yang terlahir sebagai pria. Oleh sebab itu, timbul pertanyaan apakah ia layak menempati nominasi sebagai kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik.Â
Garin Nugroho selaku Komite Bidang Penjurian FFI 2021-2023 menjelaskan bahwa proses pemilihan seorang aktor maupun aktris untuk bisa menjadi bagian dari nominasi tak luput dari peran produser film. Para produser menyerahkan daftar pemain dari film yang mereka buat sekaligus mendaftarkan mereka pada kategori yang dipilih. Pihak FFI lantas hanya menyortir dan mengumumkan untuk kemudian aktor dan aktris tersebut bisa dipilih oleh para juri.
"Memang untuk masalah gender ini semuanya kita serahkan kembali pada produser. Tetapi kita tetap memberikan tekanan terhadap kesamaan gender yang paling penting dan yang harus kita hormati bersama. Jadi semacam kemerdekaan kita hadir tanpa kekerasan," jelas Garin Nugroho, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 2 November 2023.
Terpilihnya Asha Smara Darra memang sempat menjadi perbincangan publik karena dirasa ada lebih banyak pemain film perempuan lainnya yang juga layak masuk ke dalam nominasi, alih-alih dirinya yang merupakan seorang transpuan.
Menurut Garin, ini juga baru pertama kalinya terjadi dalam perjalanan penyelenggaraan FFI. Namun tetap mengikutsertakan Asha Smara Darra dalam nominasi tersebut merupakan wujud profesionalitas karena pihak FFI berusaha mengikuti prosedur yang ada.
"Sesungguhnya ini merupakan pertama kali dalam sejarah Indonesia, menyertakan itu dalam nominasi yang dipilih oleh juri. Juga, jenis gender yang dipilih oleh produsernya ini adalah satu cara yang sangat profesional," paparnya.
Di sisi lain, Reza Rahadian selaku Ketua Komite FFI 2021-2023 menekankan bahwa pihaknya menerima daftar pencalonan aktor dan aktris untuk masuk nominasi dari pihak produser. FFI memberikan kebebasan pada para produser untuk mendaftarkan siapa saja dan kategori mana saja yang ingin dipilih.
"Misalnya, saya bermain dalam sebuah film di mana peran saya mungkin cukup baik di film itu, tapi tiba-tiba produser berpikir saya akan didaftarkan pada kategori pemeran pendukung. Itu akan terserah produsernya. Jadi kami hanya memberikan formulir, diisi oleh produser nama aktor dan aktris di film itu, mau didaftarkan di wilayah kategori yang mana," papar Reza Rahadian.
Setelah Asha Smara Darra didaftarkan dalam kategori nominasi tersebut, pihak FFI lantas mengumumkannya kepada publik dan yang bersangkutan pun ternyata mendapatkan cukup banyak suara.
"Jadi, menurut saya itu sudah cukup clear. Asha didaftarkan dalam pemeran utama wanita dan itu yang kami terima dan kami umumkan. Ternyata namanya di-vote oleh cukup banyak," katanya.
Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023 akan digelar pada 14 November 2023 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta pada pukul 19:00 WIB. Malam Anugerah FFI 2023 juga akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube dan Instagram Festival Film Indonesia.
Setelah mengumumkan daftar nominasi pada 14 Oktober 2023 di Museum Nasional Indonesia, kini saatnya puncak penghargaan perfilman tertinggi di Indonesia akan dilangsungkan. Malam Anugerah FFI 2023 mengambil tema dan konsep "Citra" yang menjadi nama penghargaan FFI sejak 1967. FFI 2023 sekaligus menjadi tahun terakhir untuk Komite FFI periode 2021-2023 yang diketuai Reza Rahadian.