Alasan Rio Dewanto Mau Terima Peran Jadi Teroris

Rio Dewanto.
Sumber :
  • VIVA/Aiz Budhi

JAKARTA – Rumah produksi Visinema Pictures akan segera merilis film terbaru berjudul 13 Bom di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2023 di bioskop Indonesia. Film garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu akan menyajikan deretan aksi laga menawan dengan genre aksi-spionase. Pada saat konferensi pers, Angga bercerita mengenai film garapannya itu.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

"Ini cerita tentang sebuah kota kebetulan kota Jakarta dan dalam satu waktu kota ini mendapatkan teror 13 bom yang akan diledakan dalam waktu berbeda di tiga belas titik yang sudah diploting. Akhirnya bagaimana setiap orang dalam film ini sebagai warga dan tugasnya masing-masing berusaha untuk mencari tahu dan menghentikan teror yang ada," kata Angga selaku sutradara sekaligus Founder & CEO Visinema di kawasan Senayan Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023.

Film 13 Bom Di Jakarta.

Photo :
  • VIVA/Aiz Budhi
Berapi-api! Firdaus Oiwobo Desak Polrestabes Surabaya Bebaskan Ivan Sugianto

Angga menggaet nama-nama besar untuk bermain dalam film 13 Bom di Jakarta, mereka adalah Rio Dewanto, Chicco Kurniawan, Lutesha, Ardhito Pramono, Putri Ayudya dan Ganindra Bimo. Selain itu, ada juga Niken Anjani, Rukman Rosadi, Andri Mashadi, Muhammad Khan dan Aksara Dena. 

Dalam kesempatan tersebut, Rio Dewanto mengungkap bahwa dalam film 13 Bom di Jakarta, dia berperan sebagai seorang teroris bernama Arok. Berperan sebagai teroris tentu saja menjadi pengalaman menarik sekaligus pencapaian baru bagi Rio. Terlebih, sebelumnya ia belum pernah mendapat tawaran akting jadi teroris.

Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet

"Kalau saya sama sekali gak mendukung apapun bentuk terorisme tapi ketika saya diberikan tantangan untuk berperan sebagai teroris, ini buat saya suatu pencapaian yang belum pernah saya coba di dunia seni peran, belum pernah sebelumnya ada tawaran seperti ini," kata Rio Dewanto.

Rio mengaku tidak ada alasan untuk menolak tawaran tersebut dan langsung menerima. Terlebih, Rio selalu puas dengan kinerja Angga yang dinilai selalu sukses. Pertama kali berperan sebagai teroris, Rio merasakan tantangan tersendiri.

"Apalagi yang nawarin Angga saya udah kerja sama beliau beberapa project, gak ada yang mengecewakan, dan Angga selalu bersama Visinema Pictures berkomitmen kasih film yang beda untuk penonton di bioskop. Jadi ya gak ada alasan untuk bilang enggak juga," kata Rio Dewanto.

"(Tanyangan) Yang pertama jenggot saya panjang, bau prengus banget terus karena bukan hanya sekedar senjata dan berantem aja tapi secara dialog pun juga gak mudah untuk men-delivernya dan memanipulasi penonton ketika menonton," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya