Belum Rilis di Indonesia, Film Imam Tanpa Makmum Bakal Ditayangkan di Beirut
- ist
JAKARTA – Syakir Daulay tengah merayakan kebahagiaannya karena film pertama yang ia buat yakni Imam Tanpa Makmum akan ditayangkan di luar negeri. Meskipun belum dirilis secara resmi di bioskop Tanah Air, film tersebut terlebih dahulu akan diputar di American University of Beirut (AUB) pada 5 Oktober 2023.
Pemutaran perdana itu telah disampaikan secara resmi oleh KBRI Beirut kepada Syakir Daulay. KBRI Beirut mengikuti dua event besar yaitu Study Abroad Fair (pameran pendidikan internasional) di AUB dan perayaan HUT ke-10 MIKTA (organisasi negara-negara yang beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) di Lebanese University (LU) pada 1 November 2023.
Syakir pun sangat bersyukur karena karya pertamanya setelah terjun ke industri perfilman diapresiasi sedemikian rupa hingga bisa go internasional. Bagi Syakir, keajaiban ini tak lepas dari berkah Hari Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Bersyukur dan alhamdulilah benar-benar ngga nyangka. Jadi pas malam hari itu, pas 12 Rabiul Awal Maulid Nabi SAW, Syakir berdoa bersama seluruh masyarakat di Jabodetabek, di Majelis Nurul Mustofa, bersama guru Syakir, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. Doa supaya film ini diberikan kesuksesan, berkah Nabi Muhammad SAW," ungkap Syakir Daulay, saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu 4 Oktober 2023.
Pagi harinya, Syakir Daulay mendapatkan kabar bahwa pihak KBRI Beirut meminta izin untuk memutar film tersebut di kedua event tahunan itu. Film yang dibintangi oleh Vonzy dan Rayisa Nayla Salwaa itu dinilai sebagai film yang berbudaya karena bisa mencitrakan kehidupan masyarakat Indonesia.
Di UAB, film Imam Tanpa Makmum setidaknya akan ditonton oleh sekitar 9000 mahasiswa yang berasal dari 90 negara di dunia.
"Hari itu, di event tahunan yang paling besar. Itu ada sekitar 90 negara (asal) mahasiswa di situ dan ada sekitar 9000 mahasiswa di universitas itu dari berbagai negara. Indonesia di situ menampilkan pencak silat dan Imam Tanpa Makmum," jelas Syakir Daulay.
Sayangnya, Syakir Daulay tidak bisa bertolak langsung ke Beirut untuk turut serta menikmati pemutaran film perdananya karena waktu yang terlalu mepet. Syakir juga masih sibuk mempersiapkan perilisan filmnya di Indonesia pada 19 Oktober 2023 mendatang.
Setelah nantinya film ini diputar perdana di UAB, film ini juga akan diputar di perayaan HUT ke-10 MIKTA. Dalam acara tersebut, diperkirakan akan hadir sejumlah delegasi dari masing-masing negara sehingga film Imam Tanpa Makmum akan disaksikan oleh para petinggi negara-negara tersebut. Syakir berharap kesempatan ini bisa menjadi pintu untuk mendistribusikan lebih banyak lagi film-film Indonesia ke mancanegara.
"Kalau itu sukses lagi, kita berkomitmen mendistribusikan film Indonesia yang berbudaya dan dapat mencitrakan budaya Indonesia itu di luar negeri," ujarnya.
Syakir Daulay merasa bangga karena mimpinya sebagai seorang filmmaker bisa terwujud. Ia bahkan tak menyangka niat baiknya membuat film ini bisa membawa namanya hingga ke mancanegara.
Syakir Daulay merasa keberagaman budaya Indonesia yang sangat unik ini perlu diketahui oleh semua orang di dunia. Maka dari itu, salah satu upayanya adalah melahirkan karya film yang bisa ditonton banyak orang.
"Ini adalah satu mimpi Syakir, bikin film tujuannya selain mensyiarkan kebaikan, Syakir cinta sama Indonesia secara visual karena Indonesia ini punya keberagaman dan perbedaan yang luar biasa, tapi kita masih bisa hidup rukun. Nah ini kan hal yang unik bagi orang di luar," kata Syakir Daulay.