Dari YouTube ke Layar Lebar, Film Horor Tamu Magrib Siap Diproduksi
- VIVA.co.id
JAKARTA – Setelah sukses dengan produksi film horor Desa Mati the Movie, rumah produksi Kami Sinema kembali mengumumkan produksi film horor keduanya yang berjudul Tamu Magrib. Film ini diadaptasi dari film pendek yang telah mendapatkan jutaan tayangan di YouTube.
Dalam proses pembuatan film ini, Kami Sinema akan bekerjasama dengan sutradara, Jay Sukmo, yang telah memiliki pengalaman dalam mengerjakan beberapa film drama maupun horor. Film ini akan diproduseri oleh Pilip Tenonet, dengan Olivia Irawan Chen sebagai eksekutif produser. Scroll lebih lanjut ya.
Rencananya, film Tamu Magrib akan mulai diproduksi pada akhir tahun 2023 dan akan ditayangkan di seluruh bioskop pada tahun 2024.
"Dari judulnya saja sudah kedengarannya seksi. Film pendeknya dirasa cukup mengganggu telinga, dan saya tertarik untuk mengadaptasinya," ujar Olivia Irawan Chen saat dihubungi melalui telepon.
Uniknya, film ini juga diambil dari kisah nyata seseorang yang pernah hilang saat Magrib datang. Kisah ini diambil dari seorang warga di daerah Banyumas beberapa tahun yang lalu. Salah satu aspek yang menjadikan kisah ini menarik adalah adat setempat yang mengharuskan semua pintu rumah warga tertutup rapat saat adzan Magrib berkumandang.
"Ketika salah satu pintu diketok oleh makhluk yang belum diketahui asalnya, mendengarnya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri," lanjut produser Pilip Tenonet.
Pemilihan Jay Sukmo sebagai sutradara dinilai tepat, karena konsistensinya dalam berkarya.
"Film-film yang disutradarai oleh Jay punya bobot cerita yang kuat. Dia sangat konsentrasi terhadap cerita dan skenario. Kadang jika merasa skenario dari penulis kurang pas, dia akan merubahnya hingga skenario itu benar-benar kuat. Jadi saya yakin di tangannya film ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa," tutur Pilip Tenonet.
Dengan kombinasi cerita yang menarik dan tim yang kuat, Tamu Magrib diharapkan dapat menjadi film horor Indonesia yang sukses dan dapat menghibur penonton di seluruh negeri. Film ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam industri film nasional dan menjadi inspirasi bagi pembuat film lainnya di Indonesia.