Ngeri, Lokasi Syuting Film Susuk: Kutukan Kecantikan Konon Tempat Bunuh Diri Terkenal

Cast film Susuk: Kutukan Kecantikan.
Sumber :
  • VIVA/Rizkya Fajarani.

YOGYAKARTA – Film horor belakangan ini semakin meramaikan dunia perfilman Tanah Air. Mulai dari yang mengangkat kisah nyata hingga fiktif yang mengulik tradisi masyarakat Indonesia. 

Mau Jago Akting Hingga Bisa Jadi Sutradara? Ikut Ini Diajarin Langsung Sama Ahlinya

Salah satunya adalah mitos dan kejadian mengerikan di samping penggunaan susuk yang sejak dulu seringkali menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Padahal, hingga era modern saat ini penggunaan susuk masih banyak dilakukan oleh orang-orang di berbagai daerah. Scroll untuk info selengkapnya.

Fenomena penggunaan susuk diangkat ke dalam film terbaru karya sutradara Ginanti Rona yang berjudul Susuk: Kutukan Kecantikan. Film ini menceritakan bagaimana seorang PSK (Hana Malasan) menghadapi kematian yang mengerikan akibat memakai susuk selama masa hidupnya untuk menarik perhatian lawan jenis.

Mengupas Misteri Film Koma, Petualangan Tiga Remaja di Gunung Dempo

Bukan film horor namanya jika tidak memakai lokasi-lokasi mengerikan untuk proses syutingnya. Begitu juga dengan film ini yang berlokasi di sekitar kawasan Gunungkidul, Yogyakarta, Jawa Tengah. Bahkan selama proses syuting berlangsung, ada beberapa penjaga yang didatangkan khusus untuk melindungi para staf dan cast agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Diduga Pasarkan PSK Afrika di Bali, Wanita Uganda Dideportasi

"Kebetulan kita selama syuting ada tiga orang yang jagain. Selama proses syuting itu bulan puasa jadi kita lumayan terjaga sih," ungkap Hana Malasan, dalam wawancara eksklusif bersama VIVA, baru-baru ini.

Proses syuting lebih banyak memakan waktu di malam hari dan ada beberapa titik yang mereka pakai di sekitar area tersebut, termasuk di sebuah hutan hingga kuburan. 

Proses syuting pun berjalan dengan lancar hingga suatu hari mereka mengalami kejadian yang cukup mengerikan. Hana Malasan mengungkapkan bahwa proses syuting sempat terhambat akibat munculnya badai misterius dengan volume hujan yang sangat lebat.

"Suatu hari tiba-tiba badai semalaman ngga selesai-selesai dan itu kita ngerasain auranya kayak ada yang marah sama kita," ujar Hana Malasan.

Membenarkan hal itu, Jourdy Pranata yang berperan sebagai Arman menduga penyebab munculnya badai tersebut adalah karena aura negatif yang dibawa oleh para pemain ke lokasi syuting. Jourdy mengakui bahwa ia dan kawan-kawan sejak awal sempat merasa tidak nyaman di tempat itu hingga terlalu berhati-hati dan memikirkan hal-hal menakutkan.

"Kita terlalu suudzon sama penghuni sana. Jadi udah kayak 'guys pokoknya jangan ini itu'. Mungkin yang di sana terusik jadi aneh banget di sana," terang Jourdy Pranata.

"Padahal menurut ramalan cuaca cerah dan setelah keluar dari lokasi situ tuh kering. Jadi memang di situ doang yang hujan," tambahnya.

Akibatnya, proses syuting film itu harus dihentikan selama dua hari untuk menunggu tanah di lokasi tersebut kembali kering. Setelah kembali ke lokasi yang sama, Jourdy dan kawan-kawan memastikan bahwa mereka tidak lagi memiliki prasangka buruk terhadap lokasi itu.

Lebih lanjut, Elang El Gibran menimpali fakta mengerikan soal tempat yang mereka datangi untuk syuting film tersebut tanpa diketahui oleh pemain lainnya. Berperan sebagai seorang pemuda desa, Elang diam-diam sudah mengeksplorasi lokasi syuting film Susuk: Kutukan Kecantikan itu. Dari sana, ia mengetahui bahwa lokasi syuting yang penuh misteri itu konon merupakan tempat bunuh diri yang terkenal di area Gunungkidul.

"Dan faktanya, lokasi syuting kita ada di salah satu desa gitu. Itu memang dari dulu terkenal buat tempat bunuh diri," ujar Elang.

Film Susuk: Kutukan Kecantikan, mengangkat cerita tentang Laras (Hana Malasan). Dia ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungan dengan adiknya, Ayu (Ersya Aurelia). Namun, sebuah kecelakaan membuat Laras ditolak oleh kematian dan terus terjebak dalam sakaratul maut. Tubuh Laras terus hidup, namun badannya mulai membusuk seperti mayat.

Ditemani oleh Arman (Jourdy Pranata), Ayu pun mencari berbagai cara untuk menyembuhkan Laras. Dengan mendatangi Damar (Whani Dharmawan) seorang kepala desa yang membantu Laras dan Ayu setelah orangtua mereka meninggal, Ustaz Rahmat (M.N. Qomaruddin), pemuka agama yang mengerti efek susuk yang terus memburuk, hingga meminta bantuan dari Prasetyo (Muhammad Khan), seorang dukun. Tapi ternyata susuk di tubuh Laras bukanlah susuk biasa, tubuh Laras semakin membusuk dan menciptakan teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan Warga Desa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya