Oppenheimer Dikecam Komunitas Hindi di India Usai Muncul Kitab Suci saat Adegan Seks
- Deadline
JAKARTA – Adegan seks dalam film Hollywood Oppenheimer yang menampilkan kalimat dari kitab suci Hindu telah memicu kemarahan luas di media sosial di India. Bahkan, seorang pejabat menyebutnya sebagai serangan mengerikan dengan menistakan ajaran umat Hindu.
Drama biografi tentang fisikawan AS Robert Oppenheimer, yang diperankan oleh aktor Cillian Murphy, dibuka di India pada hari Jumat dengan ulasan positif. Usai penayangannya, film itu dilaporkan meraup lebih dari $3 juta di box office di sana dalam dua hari. Scroll lebih lanjut ya.
Film tersebut bercerita tentang Oppenheimer, yang sering disebut sebagai "bapak bom atom" atas perannya dalam memproduksi senjata nuklir pertama. Sayangnya, film tersebut menuai beragam kontroversi, termasuk dengan menghadirkan adegan seks bersamaan dengan membaca sepenggal ayat dalam kitab suci umat Hindu.
Ayat agama dikutip ketika adegan seks
Salah satu adegan yang memperlihatkan Oppenheimer dengan kekasihnya Jean Tatlock, yang diperankan oleh Florence Pugh, telah memicu kemarahan netizen di India. Adegan tersebut menampilkan sosok protagonis antara Oppenheimer dan Jean Tatlock saat hendak melakukan hubungan seks di sebuah ruangan.
Sebelum berhubungan seks, Jean Tatlock turun dari ranjang dan mengambil sebuah buku dari rak yang ada di dekatnya. Jean Tatlock lantad meminta Oppenheimer membacakan sebuah ayat dari buku tersebut yang ternyata adalah buku Bhagavad Gita, yang dianggap sebagai kitab suci Hindu paling suci..
Ketika itu, nampak Oppenheimer membaca kalimat bermakna dari ayat tersebut. Kutipan tersebut ternyata sangat berkesan dan diingat oleh Oppenheimer saat bom nuklir pertama diledakkan.
"Sekarang saya menjadi kematian, penghancur dunia," katanya.
Dalam berbagai wawancara, Oppenheimer yang meninggal pada tahun 1967 berbicara tentang ketertarikannya pada agama. Dia juga belajar bahasa Sansekerta, bahasa suci agama Hindu.
Namun, adegan itu dianggap sebagai penyerangan terhadap keyakinan agama Hindu. Seorang pejabat senior di Komisi Informasi Pusat pemerintah, menulis protes kepada sutradara film tersebut, Christopher Nolan, pada hari Senin.
“Ini adalah serangan langsung terhadap kepercayaan agama dari satu miliar umat Hindu yang toleran,” tulis Uday Mahurkar, dikutip laman Aljazeera.
"Itu berarti mengobarkan perang terhadap komunitas Hindu,” kata Mahurkar lagi dalam surat itu.
Salinan suratnya ternyata di posting di Twitter, dan mendesak Nolan untuk memotong adegan itu. Hashtag seperti #BoycottOppenheimer dan #RespectHinduCulture menjadi tren di Twitter.
Harris Sultan, seorang penulis, mengatakan umat Hindu dibiarkan marah dan bingung atas sikap tidak hormat yang terang-terangan. Sementara, Vishwa Hindu Parishad, sebuah organisasi Hindu sayap kanan terkemuka, mengatakan film itu adalah upaya untuk melancarkan serangan terhadap masyarakat Hindu dan menuntut agar adegan itu dipotong.
"Pembuatnya harus meminta maaf kepada komunitas Hindu di seluruh dunia yang perasaannya sangat terluka,” kata juru bicara Vinod Bansal kepada kantor berita AFP.