Review Indiana Jones and The Dial of Destiny: Petualangan Harrison Ford di Usia 80 Tahun

Indiana Jones and The Dial of Destiny
Sumber :
  • thedirect

Jakarta – Pecinta film petualangan arkeolog jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan Indiana Jones and The Dial of Destiny yang tayang perdana mulai hari ini Rabu, 28 Juni 2023 di seluruh bioskop.

Setelah absen selama 15 tahun, yang mana film terakhir rilis pada 2008, Indiana Jones siap kembali menghibur para penggemarnya dengan berbagai petualangan yang menantang.

Film Indiana Jones and The Dial of Destiny

Photo :
  • Disney Indonesia

Indiana Jones and The Dial of Destiny merupakan film yang disutradarai oleh James Mangold. Ini merupakan film kelima dari serial Indiana Jones di mana film pertama mereka telah ada sejak tahun 1981.

Film produksi 20th Century Studios ini masih dibintangi oleh Harrison Ford sebagai pemeran utama, yakni Indiana Jones. Kendati usia Ford telah menginjak 80 tahun, dia masih cukup energik memerankan karakter Indy.

Selain Ford beberapa pemeran lainnya yakni, Phoebe Waller-Bridge (Helena Shaw), Antonio Banderas (Renaldo), Karen Allen (Marion), Mads Mikkelsen (Juergen Voller), Boyd Holbrook (Kalber), John Rhys-Davies (Sallah), Toby Jones (Basil Shaw) dan Thomas Kretschmann (Colonel Weber).

Indiana Jones and The Dial of Destiny dibuka dengan latar tahun 1944 di mana saat itu masih terjadi Perang Dunia II. Dalam petualangan ini Indy ditemani oleh Basil Shaw yang diperankan oleh Toby Jones.

Keduanya mencoba merebut artefak kuno yang dibawa oleh tentara Nazi di dalam gerbong kereta. Aksi kejar-kejaran antara Indy, Basil dan tentara Nazi di atap kereta sangat memacu adrenalin penonton.

Terlebih kondisi fisik Basil yang sudah tak lagi kuat berlari membuat Indy sedikit kesulitan saat berhadapan dengan Colonel Weber dan Juergen Voller. Beruntung, dia bisa mengatasinya dan merebut artefak kuno yang dibuat oleh ahli matematika Archimedes.

Mads Mikkelsen sebagai Jurgen Voller dalam Indiana Jones and The Dial of Destiny

Photo :
  • Disney

Singkatnya, film bergeser ke latar tahun 1969 di mana Indy telah lanjut usia dan sudah tidak lagi berpetualang seperti dulu. Kini dia bekerja sebagai professor di universitas.

Setelah mengajar, Indy dihampiri oleh Helena Shaw, dia merupakan anak dari Basil Shaw, yang kemudian disebut oleh Indy sebagai anak baptisnya.

Helena yang memiliki ketertarikan di dunia arkeolog berusaha mendapatkan artefak kuno yang dulu direbut Indy dari tentara Nazi. Konon artefak kuno itu bisa mengantarkan seseorang menjelajah waktu.

Indy lantas mengantar Helena ke tempat penyimpanan artefak itu, tanpa diduga Helena malah mencurinya untuk dilelang dengan harga tinggi.

Baju Astronot ke Bulan Kece Abis

Saat berusaha mengejar Helena, di sinilah Indy bertemu dengan musuh lamanya yakni Juergen Voller, seorang iluwan Nazi yang kini bekerja untuk NASA.

Voller yang mengetahui artefak kuno itu jatuh ke tangan Helena lantas juga berupaya mengejar putri baptis Indy itu. Diketahui Voller sangat terobsesi untuk kembali ke masa lalu agar dapat mengubah sejarah.

Barry dan Sunita Pulang Jelang Hari Valentine

Harrison Ford sebagai Indy Jones dalam film Indiana Jones and The Dial of Destin

Photo :
  • Disney

Setelah pertemuan itu, sederet aksi yang memacu adrenalin disajikan dalam film berdurasi 154 menit ini, mulai dari kejar-kejaran di tengah parade hingga kejar-kejaran di Maroko. Dari aksi kejar-kejaran ini pengambilan gambar dirasa cukup baik, terlebih saat mengikuti bajaj melaju di gang sempit.

Mendeteksi Alien Lewat Tenaga Surya

Visualisasi saat Indy dan Helena menyelam di dasar laut untuk mengambil artefak kuno juga terbilang sangat memukau, penonton diperlihatkan bangkai kapal yang tenggelam lengkap dengan awak kapal yang telah menjadi tengkorak. 

Adapun visualisasi saat keduanya berada di dalam gua menuju makam Archimedes juga tak kalah hebat, detail gua dan tempat-tempat misterius di dalamnya juga digambarkan dengan cukup apik, sehingga banyak penonton yang terpukau.

Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump

Dituding Fasis oleh Kamala Harris, Trump: Saya Bukan Seorang Nazi!

Mantan Presiden AS dan capres Partai Republik Donald Trump geram dengan kritik yang membandingkan rapat umum yang diadakannya di New York City dengan pertemuan kaum Nazi.

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2024