Trailer Film Kutukan Peti Mati Resmi Dikeluarkan, Begini Cerita di Balik Layar
- ist
JAKARTA – Trailer resmi film Kutukan Peti Mati yang diproduksi oleh Adroit Indonesia dan disajikan oleh Balai Pustaka telah ditayangkan secara eksklusif di kanal YouTube Cinema 21 pada Selasa, 20 Juni 2023 pukul 12.00 WIB.
Film ini merupakan karya sutradara Irham Acho Bahtiar yang diadaptasi dari novel Sarchophagus Onrust, yang mengisahkan tentang tragedi sejarah yang pernah terjadi di Kepulauan Onrust. Alasan kuat yang mendorong Acho, panggilan akrabnya, untuk menggarap film perdana ini bersumber dari kesan unik yang terdapat dalam novel tersebut. Sebelumnya, Acho telah sukses mengarahkan beberapa film bergenre komedi. Scroll lebih lanjut ya.
“Sebenarnya saya menghindari beberapa genre horor yang horor murni seperti pocong-pocongan, kuntil anak begitu. Justru yang saya dapatkan di cerita ini di novel Sarcophagus Onrust ini suatu horor yang unik. Yang tidak seperti horor lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Acho menjelaskan bahwa ketertarikannya terhadap film Kutukan Peti Mati dipicu oleh alur ceritanya yang unik. Dengan menggabungkan fakta sejarah dan cerita fiksi, film ini menawarkan tontonan yang menarik dan menghibur bagi para penikmat film.
“Nah itu yang menurut saya di Indonesia jarang diangkat. Adanya unsur fantasi itu yang saya suka, dan tidak terlalu banyak hantu-hantu yang biasanya apa ya orang bilang sudah terlalu biasa begitu. Kalau di sini ceritanya lebih banyak menjual tentang misteri teka-teki; dan punya hantu-hantu yang cukup unik yang jarang ada. Itu yang membuat saya tertarik waktu melihat cerita ini,” ucapnya.
Film yang diproduksi pada pertengahan tahun 2019 ini tidak hanya melibatkan pemain muda seperti Yoriko Angeline (Susan), Aliff Alli (Bram), Cristina Danilla (Maria Van de Velde), dan Eryck Amaral (Jan Koenraad), tetapi juga beberapa aktor senior seperti Donny Damara (Prof. Daniel), Dewi Rezer (Prof. Tarina), Mathias Muchus (Pak Ibrahim Kakek Susan), Egi Fedly (Hasan), Ray Sahetapy (Dr. Victor), dan Wina Marino (Ibunda Susan).
Acho merasa senang dapat mengarahkan para pemain muda dan senior secara langsung. Ia mengakui tidak mengalami kesulitan saat syuting di lokasi. Namun, ia juga menghadapi tantangan ketika mengarahkan para pemain figuran.
“Hampir satu bulan mereka latihan, kita berikan acting coach juga setiap hari untuk melatih mereka. Yang justru menurut saya sulit adalah ketika mengarahkan para pemeran figuran orang asing. Orang-orang asing itu cukup banyak di sini. Jumlahnya puluhan hingga ratusan. Semua dibawa ke Pulau Onrust dan mereka di-briefing disana. DI karenakan Onrust itu pulaunya agak jauh jadi harus menginap. kita akhirnya mendirikan tenda-tenda seperti tenda tantara. Semua menginap disitu di tenda itu,” akunya.
Sebagai informasi tambahan, Irham Acho Bahtiar telah menggarap sejumlah film sejak tahun 2010. Film-film tersebut antara lain Melody Kota Rusa (2010), Epen Cupen The Movie (2015), Security Ugal-ugalan (2017), Molulo: Jodoh Tak Bisa Dipaksa (2017), Bodyguard Ugal-ugalan (2018), Horas Amang: Tiga Bulan untuk Selamanya (2019), dan Molulo 2: Jodohku yang Mana? (2020), yang telah berhasil menarik perhatian penikmat film di Indonesia.