Memperingati Hari Film Nasional, Berikut 5 Deretan Film Top Indonesia Berbagai Genre
- Istimewa
VIVA Showbiz – Hari ini, Indonesia tengah merayakan Hari Film Nasional yang diperingati setiap 30 Maret berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1999.
Keputusan tersebut berdasarkan peristiwa bersejarah di 30 Maret 1950, yang mana pertama kalinya fillm diproduksi perusahaan Indonesia dirilis dan disutradarai oleh Usmar Ismail.
Nah, untuk memperingati hari yang bersejarah ini, berikut Viva rangkum deretan pilihan film terbaik Indonesia, dari berbagai genre.
Marlina Si Pembunuh Empat Babak
Urutan pertama ada film besutan sutradara Mouly Surya, yaitu Marlina dan Pembunuh Dalam Empat Babak. Film yang dibintangi oleh Marsha Timothy ini bahkan sempat diputar di festival film Internasional dan bahkan memenangkan penghargaan Best Film di Festival Film Dublin, dan Grand Prize di Tokyo FILMeX pada 2017, dengan judul "Marlina the Four Acts of Killing".
Film ini menceritakan tentang wanita janda bernama Marlina, yang mencoba membalas dendam kepada para penjahat dengan memenggal kepala mereka, para penjahat yang memperkosa dan merampok rumahnya.
Ternyata, film ini berdasarkan kisah nyata seorang janda dari Tanah Sumba.
The Raid yang dibintangi oleh Iko Uwais tentu sudah terkenal bahkan ke dunia internasional. The Raid adalah sebuah film aksi Indonesia yang dirilis pada tahun 2011 dan disutradarai oleh Gareth Evans.
Film ini menceritakan tentang sekelompok polisi yang menyerbu sebuah gedung apartemen yang dikendalikan oleh seorang gangster terkenal di Ibu kota Jakarta. Pemeran utama dalam film ini adalah Iko Uwais yang berperan sebagai anggota SWAT bernama Rama.
Saat serangan tengah digencarkan, Rama dan tim menemukan bahwa gangster yang mereka buru ternyata memiliki hubungan dengan petinggi polisi yang korup, dan mereka harus menghadapi pengkhianatan dan intrik yang rumit.
The Raid terkenal karena adegan aksi yang sangat intens, asli dan brutal, serta koreografi bela diri yang jarang dilihat. Film ini telah memperoleh banyak penghargaan dan pujian dari kritikus film internasional.
Dua Garis Biru
Film Dua Garis Biru sempat mendapat pro dan kontra di dunia perfilman Indonesia, karena tema yang diangkat sempat dianggap "tabu", yaitu hamil di luar nikah, seks yang dilakukan oleh remaja muda, dan lainnya.
Namun, film yang tayang pada tahun 2019 ini akhirnya mendapat banyak pujian karena pesan moral yang diberikan.
Film ini menonjolkan tokoh utama bernama Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Adhisty Zara). Mereka memerankan tokoh sebagai sepasang kekasih remaja yang masih berumur 17 tahun dan duduk di bangku SMA.
Cinta mereka awalnya berjalan normal sampai mereka memilih nekat untuk melakukan seks di luar nikah yang kemudian menyebabkan Dara hamil. Sejak saat itu, kehidupan mereka berubah, serta masalah-masalah baru semakin banyak muncul. Mereka pun akhirnya arus belajar cara bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.
Sang sutradara, Gina S Noer berharap bahwa film inj bisa memberi penonton pelajaran dan pentingnya edukasi seks yang harus diajarkan kepada anak. Selain itu, Gina juga berharap agar hal-hal seperti itu bisa dikomunikasikan dengan baik antara anak dan orang tua dan bagaimana parenting yang baik.
Salah satu film horor yang diminati dalam 10 tahun terakhir adalah Pengabdi Setan yang distudarai oleh Joko Anwar, yang tayang pada 2017 lalu.
Film ini menceritakan tentang seorang wanita muda bernama Rini (Tara Basro) dan keluarganya yang mendapatkan teror dari makhluk halus yang menampakkan diri dalam bentuk sosok ibunya yang telah meninggal.
Meski Ibu Rini telah meninggal, tetapi ternyata masa lalunya mulai terbongkar, yang mana sang Ibu ternyata adalah pengikut sekte sesat yang kini berimbas pada munculnya gangguan terhadap keluarga kecil Rini.
Karena film ini, sosok hantu Ibu sempat menjadi trending dimana-mana. Film ini sukses mengangkat tema horor yang berbeda dari horor Indonesia pada umumnya.
Selain Tara Basro, aktor lain yang turut bergabung antara lain Endy Arfian, Dimas Aditya, Nasar Annuz, M. Adhiyat, Ayu Laksmi, dan Egy Fedly. Selain itu, turut berperan pula aktor Elly D. Luthan, Arswendi Nasution, Fachry Albar, dan Asmara Abigail.
Karena kesuksesan film pertamanya, Joko Anwar juga menggarap film Pengabdi Setan 2: Communion pada 2022 silam yang tak kalah sukses.
Nah, dalam urutan terakhir adalah film Mencuri Raden Saleh yang temanya sangat "fresh", yaitu bertema heist.
Film ini bercerita tentang sekelompok anak muda yang berupaya untuk mencuri lukisan legendaris “Penangkapan Pangeran Diponegoro” yang dilukis oleh Raden Saleh dari Istana Negara.
Mereka pun membentuk tim dan menyusun sebuah rencana mulai dari pemalsuan, peretasan, sampai manipulasi.
Kelompok ini dipimpin oleh Piko (Iqbaal Ramadhan) yang merupakan seorang mahasiswa seni rupa. Piko sering mencari uang dari memalsukan lukisan.
Lalu ada, Ucup (Angga Yunanda) merupakan seorang hacker atau peretas. Selanjutnya ada Sarah (Aghniny Haque), seorang atlet bela diri, Gofar (Umay Shahab) yang merupakan seorang mekanik dan ahli mobil, lalu Tuktuk (Ari Irham) yang mana adalah seorang pembalap liar, serta Fella (Rachel Amanda) yaitu seorang bandar judi yang ternyata kaya raya.
Mereka semua dapat terbentuk karena sama-sama mengincar uang yang ditawarkan dari imbalan pencurian tersebut.
Mencuri Raden Saleh disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Tak hanya menjadi sutradara, Angga Dwimas Sasongko juga turut menulis naskah film ini bersama Husein M. Atmodjo.