5 Film Indonesia yang Raih Penghargaan Internasional
- Freepik/freepik
VIVA Showbiz – Tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri, dunia produksi film sudah semakin berkembang.
Berkembangnya perfilman Indonesia terbukti dari banyaknya jumlah karya film Indonesia, bahkan Masuknya film-film Indonesia ke berbagai festival film di dunia dari tahun ke tahun, turut membawa pasar yang lebih luas bagi industri perfilman Indonesia.
Nah, berikut deretan Film Indonesia yang Menang Penghargaan Internasional yang VIVA rangkum dari berbagai sumber:
1. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)
Kucumbu Tubuh Indahku merupakan film Indonesia yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang pemuda bernama Juno (Raditya Evandra) dari kecil hingga dewasa.
Juno berkeinginan untuk menjadi penari Tari Lengger, meskipun harus diwarnai dengan lika-liku. Saat perilisannya, film ini dianggap kontroversial di Indonesia karena membawa tema yang sensitif di kalangan masyarakat.
Meski demikian, Kucumbu Tubuh Indahku berhasil memborong banyak nominasi dan penghargaan dari berbagai festival internasional.
Film ini berhasil mewakili Indonesia di ajang penghargaan Academy Awards 2018. Tak hanya itu, Kucumbu Tubuh Indahku juga berhasil meraih Bisato D'oro Awards dari Venice Independent Film Critic dan Film Terbaik di festival Des 3 Continents.
2. Sekala Niskala (2018)
Berlatar Bali, film Sekala Niskala mengisahkan tentang kehidupan dua anak kembar laki-laki dan perempuan bernama Tantra dan Tantri.
Tantra didiagnosis menderita penyakit yang membuatnya kehilangan kemampuan inderanya. Sementara itu, Tantri yang merindukan Tantra kerap terbangun di malam hari dan melihat Tantra.
Deretan bintang tampil di film yang disutradarai oleh Kamila Andini ini, seperti Ayu Laksmi, Ida Bagus Putu Radithya Mahijasena, Ni Kadek Thaly Titi Kasih, I Ketut Rina, dan Happy Salma.
Sekala Niskala juga mendapat penghargaan di beberapa festival film internasional, seperti Busan International Film Festival dan Toronto International Film Festival.
Tak hanya itu, film ini juga meraih Grand Prize di Tokyo FilmEX International Film Festival dan Best Youth Feature Film di Asia Pacific Screen Awards.
3. Yuni (2021)
Yuni merupakan film drama yang disutradarai dan ditulis oleh Kamila Andini. Film ini bercerita tentang Yuni (Arawinda Kirana), seorang gadis SMA pencinta warna ungu yang memiliki mimpi bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.
Suatu hari Yuni dilamar oleh seorang pria yang tidak dikenali. Lalu lamaran kedua pun datang, Yuni masih menolak dan lebih mementingkan untuk menggapai cita-citanya.
Film Yuni mendapatkan beberapa nominasi dan penghargaan di festival film internasional, seperti penghargaan Young Cineastes Award di Palm Springs International Film Festival.
Yuni juga tayang di Toronto International Film Festival dan menjadi perwakilan Indonesia untuk seleksi Oscar pada 2022.
4. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash) merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Eka Kurniawan.
Film ini bercerita tentang Ajo Kawir seorang jagoan yang tidak takut mati. Namun saat berhadapan dengan seorang petarung perempuan bernama Iteung, Ajo babak belur dan ia jatuh cinta.
Film yang membawa suasana era 80-an yang unik ini membuatnya memenangkan penghargaan Golden Leopard di Locarno Film Festival tahun 2021.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas juga masuk ke dalam official selection dari beberapa festival film internasional, seperti Toronto International Film Festival, FilmFest Hamburg, Busan International Film Festival, BFI London Film Festival, Vienna International Film Festival, dan Tokyo International Film Festival.
5. Laut Memanggilku (2021)
Laut Memanggilku merupakan film pendek yang dirilis pada tahun 2021. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Tumpal Tampubolon ini bercerita tentang seorang anak nelayan bernama Sura yang hidup sebatang kara.
Suatu hari, ia menemukan boneka di pinggir laut. Sura lalu menggunakan boneka itu sebagai pengganti ibu untuk menemani kesehariannya.
Film yang diperankan oleh Muhammad Umar dan Dikky Takiyudin ini berhasil menyentuh hati penontonnya dan memenangkan penghargaan di Busan International Film Festival, yakni Sonje Awards yang merupakan penghargaan terbaik untuk kategori film pendek.