Adipati Dolken Belajar Bahasa Portugis Demi Film Bayi Ajaib
- VIVA/Aiz Budhi
VIVA Showbiz – Film horor Bayi Ajaib produksi Falcon Black akhirnya akan segera tayang di bioskop Tanah Air pada 19 Januari 2023 mendatang. Sebelum resmi tayang, rumah produksi Falcon Black terlebih dahulu mengadakan gala premiere pada Jumat, 13 Januari 2023, di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sebagai informasi, film Bayi Ajaib dibintangi oleh Adipati Dolken, Vino G Bastian, Desy Ratnasari, Sara Fajira, Rifnu Wikana, Rayhan Cornelius V, Anantya Kirana, Wilem Bevers, dan yang lainnya. Film Bayi Ajaib merupakan remake dari film berjudul sama yang dirilis pada tahun 1982. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
Saat ditemui awak media di sela-sela acara gala premiere, Adipati Dolken merasa sangat senang karena bisa menjadi pemain dalam film Bayi Ajaib yang akan segera tayang. Terlebih dalam film ini, Adipati untuk pertama kalinya berperan menjadi karakter antagonis.
Film Bayi Ajaib.
- Istimewa
“Excited banget pasti karena kita ini membawa EP besar lah ya, Bayi Ajaib gitu, dan ini juga menjadi film antagonis gua yang pertama. Gua semangat banget buat ini, dan gak sabar banget,” kata Adipati Dolken.
Dalam film Bayi Ajaib, Adipati berperan sebagai Dorman. Menariknya, Adipati harus mengucapkan beberapa dialog dalam bahasa Portugis. Tidak main-main, bapak satu anak itu sampai belajar bahasa Portugis terutama untuk pengucapan kata atau kalimat.
“Iya (pakai bahasa Portugis) prosesnya gua harus kroscek semua tulisannya dulu sih. Maksudnya karena gua takutnya ada yang salah. Gua gak mau tiba-tiba gua spelling di layar terus salah. Gua kroscek dulu lewat Google, teman-teman gua yang paham bahasa Portugis, dia (Sara) bantuin gua juga beberapa spelling-nya,” kata Adipati.
Proses belajar bahasa Portugis dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Ternyata, Adipati mengaku bahwa salah satu hal sulit yang harus ia lakoni selama proses syuting adalah berdialog menggunakan bahasa Portugis.
“Terus itu sih, prosesnya emang lumayan sulit ya. Paling sulit emang Portugisnya sebenernya, karena bahasa gak nempel sama sekali di kepala gue. Prosesnya mengikuti proses yang lain, dari awal prosesnya sebulan,” ucap Adipati Dolken.
