Film Avatar 2 Bikin Masyarakat Adat Ini Marah dan Serukan Hal Ini
- nypost.com
VIVA Showbiz – Avatar 2: The Way of Water sukses menutup akhir tahun 2022 yang manis sebagai salah satu film tersukses tahun ini. Namun, film tersebut menghadapi beberapa kritik tajam karena tidak akurat dan rasis
Film ini dikritik karena memainkan narasi "white savior", alias mengagungkan ras kulit putih yang kerap berperan sebagai penyelamat. Selain itu, Avatar 2 juga dikritik karena penggunaan stereotip dan representasi masyarakat adat yang tidak pantas.
Yuè Begay, seorang seniman dan aktivis Navajo, menyerukan pemboikotan film tersebut dalam sebuah tweet yang telah disukai lebih dari 47.000 orang.
Menurut Presiden dan CEO IlluminNative Crystal Echo-Hawk, karakter Sully yang rasnya tidak disebutkan secara eksplisit tetapi status orang luarnya jelas sejajar dengan orang kulit putih memainkan kiasan white savior yang kurang tepat.
"(Cameron) mungkin menceritakan kisah kolonisasi, tapi dia menceritakannya melalui lensa pria kulit putih," tulisnya, dikutip dari CNN Internasional.
Jika saja Avatar 2 melibatkan lebih banyak masyarakat adat dalam produksi film, Echo-Hawk mengatakan bahwa Cameron seharusnya dapat menceritakan kisah yang lebih autentik.
"Ini adalah bentuk arogansi bahwa pembuat film kulit putih, entah bagaimana, bisa menceritakan sebuah cerita yang didasarkan pada masyarakat adat. Dan dia merasa mampu melakukannya lebih baik daripada yang bisa dilakukan oleh masyarakat adat itu sendiri," tulisnya.
Avatar: The Way of Water memperkenalkan orang-orang Metkayina yang berasal dari terumbu karang kepada masyarakat adat M?ori. Film ini juga menampilkan Cliff Curtis, yang merupakan keturunan M?ori, sebagai kepala Metkayina Tonowari. Namun banyak karakter lain yang masih disuarakan oleh aktor kulit putih.