Indonesia Ternyata Jadi Salah Satu Inspirasi dalam Film Avatar 2

Avatar: The Way of Water.
Sumber :
  • 20th Century Studios

VIVA Showbiz – Film Avatar: The Way of Water  atau Avatar 2 saat ini sedang tayang di bioskop Tanah Air yang dimulai sejak Rabu, 14 Desember 2022. Sejak film pertamanya dirilis, sekuel keduanya yakni  Avatar: The Way of Water baru dirilis hampir 13 tahun setelahnya. 

Jadi Pasangan di Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adinia Wirasti Bingung dengan Ajil Ditto

Dengan berlatarkan satu dekade setelah peristiwa di film original-nya, Avatar 2 mengisahkan tentang keluarga Sully (Jake, Neytiri dan anak-anaknya), masalah yang mengikuti mereka, sejauh mana mereka berusaha untuk menjaga satu sama lain tetap aman, pertempuran yang mereka perjuangkan untuk tetap hidup dan tragedi yang mereka alami.

Avatar: The Way of Water.

Photo :
  • 20th Century Studios
Siap-Siap Sambut Keseruan Perayaan Fesbul 2024: Epic Cinematic Weekend!

Namun, tahukah kamu ada fakta menarik di balik film Avatar: The Way of Water yang saat ini sedang tayang di bioskop Tanah Air? Fakta tersebut adalah rupanya Indonesia menjadi salah satu inspirasi dari film berdurasi 3 jam itu. 

Hal itu diakui sendiri oleh sang sutradara film yakni James Cameron bahwa suku Metkayina dalam film Avatar 2 tersebut terinspirasi dari suku Bajo Indonesia yang hidup di rumah panggung dan mampu menyelam dengan kurun waktu lama di dalam air. 

Agung Wicaksono Menginspirasi dengan Pendekatan Ini untuk ITB

Avatar: The Way of Water.

Photo :
  • 20th Century Studios

Fakta tersebut terungkap seperti postingan yang diunggah oleh akun @kemenparekraf.ri di Instagram. Dalam postingan tersebut terlihat sutradara Avatar 2 James Cameron tengah mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu inspirasi dalam filmnya. 

“Terdapat orang laut di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit dan sebagainya. Kami melihat hal-hal seperti itu dan kami melihat beberapa desa  dengan jalur air yang menggunakan arsitektur pepohonan lokal,” ungkap James Cameron yang dikutip dari @kemenparekraf.ri pada Rabu, 21 Desember 2022. 

“Semua budaya Na’vi ti tidak ingin menebang pohon menggergaji sesuatu, membangun sesuatu. Mereka ingin berintegrasi dengan cara yang sangat alami dan apik serta bersimbiosis ke dalam lingkungan mereka, jadi kami membuatnya dengan arsitektur mereka (Indonesia),” lanjutnya. 

Suku Bajo sendiri dapat ditemui di wilayah perairan sekitar Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku hingga Nusa Tenggara. Hal tersebut tentunya menjadi suatu kebangaan di mana Indonesia bisa menjadi suatu inspirasi bagi sebuah film internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya