Disney Kolaborasi dengan Rangkul Raksasa Penerbitan Manga Kodansha Jepang
- Kodansha
VIVA Showbiz – Disney mengembangkan sayapnya melalui kolaborasi dengan berbagai penerbitan manga Kodansha Jepang. Keputusan itu dibagikan pihak The Walt Disney Company saat ajang Disney Content Showcase yang digelar di Marina Bay Sands, Singapura.
Dalam festival berkelas Asia-Pasifik itu, mereka mengungkapkan kerja sama itu terkait pembuatan deretan konten anime original yang akan ditayangkan dalam layanan streaming Disney+.
Dikutip dari berbagai sumber, kolaborasi diperluas mencakup lisensi judul anime eksklusif berdasarkan manga yang diterbitkan oleh Kodansha. Dimulai dengan Tokyo Revengers: Christmas Showdown Arc yang bakal tayang di Disney+ dan Disney+Hotstar pada Januari 2023.
Wakil Presiden Eksekutif Strategi Konten Disney di APAC, Carol Choi, mengatakan kolaborasi strategi itu sangat menarik.
"Anime Jepang mengisi ruang putih dalam rencana pengembangan konten kami. Kami yakin kolaborasi yang diperluas ini akan menjadi pengubah permainan dalam strategi animasi masa depan Disney di Jepang," katanya.
"Kami harap dapat membawakan judul anime dan IP berharga dari Kodansha ke panggung dunia," sambung Carol Choi.
Anime Jepang terkenal bersaing dengan pasar drama Korea. Disney pun berusaha untuk menjaring pelanggan di wilayah Asia-Pasifik yang berkembang.
Menurut konsultan Parrot Analytics, permintaan global untuk penambahan anime tumbuh 118 persen selama dua tahun terakhir. Anime menjadi salah satu genre konten yang bertumbuh secara cepat selama pandemi.
Raksasa pembuat Kodansha di dunia dikenal memiliki lisensi sejumlah IP manga terkenal. Di antaranya ada Attack on Titan, AKIRA sampai Ghost in the Shell. Kemitraan keduanya sudah dimulai sejak 1950 ketika Kodansha merilis sejumlah manga berjudul Mickey Mouse, Pluto, Donald Duck, hingga Seven Dwarfs.
Sementara Disney+ akan menampilkan lebih dari 50 pertunjukan dari streaming konten sepanjang 2023 mendatang.
"Kami fokus pada pengembangan konten yang kami sebut sebagai ruang putih konten kami. Berinvestasi di bidang ini membutuhkan kekhususan lokal, baik karena popularitas tinggi di pasarnya seperti anime Jepang, K-Drama atau rom-com hingga horor Indonesia," tukasnya