The Woman King: Film Suara Perjuangan Prajurit Perempuan
- New York TImes
VIVA Showbiz – The Woman King merupakan film drama sejarah Amerika terbaru yang akan tayang di CGV mulai 5 Oktober 2022. Karya dari Gina Prince-Bythewood ini dibintangi oleh Viola Davis, Sucho Mbedu, Lashana Lynch, dan Sheila Atim. Film berdurasi 135 menit atau 2 jam 15 menit ini rilis perdana pada 9 September 2022 dalam Festival Film Internasional Toronto.
Film ini berlatar tahun 1800-an yang menceritakan tentang sekelompok prajurit perempuan yang tangguh. Para prajurit tersebut berlatih dengan keras untuk melindungi kerajaan Dahomey yang berada di Afrika. Mereka berlatih dengan keterampilan dan keganasan yang belum pernah ada di dunia sehingga musuh pun akan sulit menebak strategi yang digunakan oleh mereka. Yuk scroll ke bawah untuk tahu info selengkapnya!
Pasukan prajurit wanita ini dipimpin oleh seorang jenderal bernama Nanisca yang tidak segan untuk membunuh siapa pun yang memegangnya.
Kala itu, Jenderal Nanisca sedang dihadapkan dengan sebuah ancaman baru yang membahayakan kedudukannya. Karena situasi tersebut, Jenderal Nanisca pun melatih generasi berikutnya yang direkrut untuk melawan musuh asing.
Jenderal Nanisca dan mendorong untuk melenyapkan para musuh yang ingin menghancurkan cara hidup mereka. Kemudian, Film tidak tidak hanya mengandalkan aksi dan koreografi untuk adegan-adegan di peperangan.
Intensitas juga dirasakan para penonton para tokoh utama harus menghadapi hal-hal lain di luar medan perang: luka masa, trauma, dan rasa bersalah yang terus berlanjut, saat siap untuk selalu menjadi kuat, hingga kewaspadaan agar mereka mampu menyelamatkan para penduduk yang tertindas oleh ketidakadilan dan penjajah yang tak berprikemanusiaan.
Emosi-emosi inilah yang membuat "The Woman King" berbeda dari film-film konvensional lainnya yang mengambil tema yang sama. Film ini seolah menggelitik penonton dengan pertanyaan, "Bagaimana kita bisa menilai seseorang itu kuat?".
Meski berlatarkan ratusan tahun lalu, entah mengapa film ini mampu terasa begitu dekat di masa kini. Isu tentang hak dan perjuangan perempuan -- hingga sekarang pun -- rasanya masih sama dan harus terus digaungkan.
Film ini menjadi pengingat sekaligus suara bagi para perempuan korban kecelakaan yang biadab; bagi mereka yang masih merasa tidak mampu memilih jalan hidupnya; bagi mereka yang ingin merdeka dari segala ketidakadilan dan keterbatasan.