Jadi Perempuan Malam, Ini Cerita Valerie Thomas
- ist
VIVA Showbiz – Valerie Thomas mendapat tantangan baru. Hal ini terkait kemampuannya dalam berakting. Valerie dipercara memerankan karakter Lara dalam serial Bisik Hati Lara. Karakter yang dimainkan Valerie berbeda jauh dari biasanya.
Valerie harus menjalani hidup sebagai perempuan malam dalam serial tersebut. Namun ia mengaku tertantang, ragu sekaligus bahagia saat menjalaninya. Bagaimana cerita Valerie? Scroll terus ya.
Serial ini menyoroti bagaimana dunia malam bekerja. Tak bisa dipungkiri, sejak zaman dahulu dunia malam merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Belum lagi, berbagai faktor seperti ekonomi menjadi bagian tak terpisahkan dalam persoalan ini.
Serial yang digarap oleh diproduseri oleh Rendy Herpy dan Kevin Zufri dari RH Entertainment. Selan dibintangi Valerie, serial ini juga menghadirkan sederet aktor kenamaan seperti Dimas Anggara, Annette Edoarda dan Mami Ipel.
Valerie menjawab tantangan tersebut dan membuktikan kemampuan beraktingnya. Ia menaklukan keraguan itu dan berusaha tampil maksimal.
“Pas ditawari main serial ini, aku sempat ragu. Peran ini lain banget dan menantang banget. Tapi setelah aku pikir, ini kesempatan buat aku mengembangkan kemampun aktingku,” ujar Valerie.
Agar aktingnya terlihat total, Valerie melakukan riset bagaimana keseharian perempuan malam. Riset ini, membantu Valerie dalam memberikan gambaran untuk berakting di serial ini.
“Aku sempat riset di internet, melihat gimana sih cara mereka hidup. Terus juga mencari tahu, kira-kira apa sih motifnya sampai mereka harus terjun ke dunia seperti itu,” kata Valerie.
Sementara itu, sutradara sekaligus produser Rendy Herpy menyebut, pembuatan serial yang akan tayang di Maxstream pada 12 September mendatang tak semudah biasanya. Mulai dari jalan cerita hingga pengambilan gambar di lokasi yang membuat dia dan tim harus bekerja lebih keras.
“Asik dan menantang punya kesempatan garap Bisik Hati Lara ini. Tapi pas sudah selesai, aku dan tim puas sama hasilnya," ucap Rendy.
Rendy Herpy yang juga duduk di bangku sutradara serial ini, paham jika mengangkat isu yang sensitif akan menimbulkan banyak persepsi di kepala penonton. Tapi, sebagai seorang pembuat karya, ia hanya menyugukan cerita tanpa harus mengambil kesimpulan baik atau benar mengenai dunia malam tersebut.
“Dalam serial ini, aku mau gambarin kalau hidup ini dipenuhi banyak pilihan-pilihan. Dalam pilihan tersebut ada dua aspek kontradiktif yang mengharuskan seseorang memilih. Sebagai manusia seharusnya kita sendiri yang harus tahu mana yang bagus dan mana yang tidak,” ujar Rendy.
