Film Mat Kilau: Kebangkitan Pahlawan, Buat Yayan Ruhian Kaget
- VIVA / Ichsan Suhendra
VIVA Showbiz – Film Mat Kilau: Kebangkitan Pahlawan jadi film paling laris di Malaysia. Film tersebut telah ditonton oleh lebih dari enam juta orang. Namun ada hal lain yang buat Yayan Ruhian terkejut.
Ia menyaksikan bagaimana masyarakat Malaysia antusias menyambut film tersebut. Banyak dari penonton yang mengenakan pakaian adat untuk menikmati film tersebut di bioskop.
"Pemandangan yang sudah jarang terlihat, dan saya melihatnya. Mereka menggunakan pakaian adat, lengkap," kata Yayan Ruhian saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.
Yayan Ruhian
- VIVA.CO.ID/Maria Margaretha
Yayan Ruhian melihat, Film Mat Kilau: Kebangkitan Pahlawan merupakan suatu suguhan yang sudah lama dinantikan masyarakat Malaysia. Hal ini karena film tersebut menyuguhkan cerita yang memikat hati mereka.
"Mat Kilau kenapa jadi daya tarik di Malaysia menurut saya karena Mat Kilau ini benar-benar menjadi sebuah film yang ibaratnya makanan yang dinantikan oleh orang-orang yang kelaparan," ujarnya.
"Dia itu sosok seorang pahlawan, dilihat dari kacamata muslim, Mat Kilau adalah seorang ulama, dilihat dari kacamata bela diri, beliau adalah seorang pendekar, dan ditampilkan dengan apik dan sempurna oleh Dato Adi Putra," kata Yayan Ruhian.
Yayan Ruhiyan bukan hanya bermain dalam film itu. Ia juga bertindak sebagai pengarah gaya untuk adegan laga. Hal itu terjadi setelah koreo sudah terbentuk.
“Semula saya pemain tapi karena suatu dan lain hal saya diminta membantu meneruskan koreo yang sudah dibuat di Malaysia,” ucapnya.
Kisah Mat Kilau: Kebangkitan Pejuang adalah film yang menceritakan pertarungan Mat Kilau (Dato Adi Putra) yang melawan penjajah dari Inggris, Kapten Syers (Geoff Andre Feyaerts). Film ini diadaptasi dari kisah salah satu pahlawan ternama di Indonesia.
Film Kisah Mat Kilau: Kebangkitan Pejuang bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai 31 Agustus 2022.
Sepi Penonton! Film A Business Proposal Versi Indonesia Kini Cuma Tayang di Lima Bioskop
Film A Business Proposal versi Indonesia tampaknya kurang mendapat sambutan hangat dari penonton Tanah Air. Hal itu berkaitan dengan aksi pemboikot warganet di medsos.
