Academy Meminta Maaf atas Diskriminasi dan Pelecehan Pribumi di Oscar

Sacheen Littlefeather dan surat permintaan maaf oscar
Sumber :
  • vulture

VIVA Showbiz – Academy of Motion Picture Arts and Sciences telah meminta maaf kepada Sacheen Littlefeather, seorang aktivis penduduk asli Amerika yang mengalami pelecehan ketika dia mengambil sikap pada tahun 1970-an melawan rasisme anti-Pribumi di industri film Amerika Serikat.

Hadir di Industri Film Nasional, Heart Pictures Gaet Artis dari Negeri Ginseng 

Littlefeather menerima surat permintaan maaf resmi dari kepala academy pada bulan Juni, hampir 50 tahun setelah tampil di panggung itu, tepatnya pada upacara penghargaan Oscar tahun 1973 untuk mengecam penggambaran stereotip penduduk asli Amerika dalam film.

Dia menjadi sasaran pelecehan dan rasisme setelah dia mengumumkan bahwa aktor Marlon Brando tidak akan menerima penghargaan untuk penampilannya di "The Godfather" sebagai protes atas perlakuan buruk yang diterima penduduk asli Amerika di industri film saat itu.

Nusantara Short Film Festival 2024 Rayakan Karya Sinematik di Balikpapan

Sacheen Littlefeather dan surat permintaan maaf oscar

Photo :
  • vulture

“Sudah terlalu lama keberanian yang kamu tunjukkan tidak diakui. Untuk ini, kami menyampaikan permintaan maaf yang terdalam dan kekaguman kami yang tulus,” kata Presiden Academy, David Rubin dalam surat yang dirilis.

Relawan Prabowo 'Ganti Baju' Jadi Perkumpulan Profesional Muda Indonesia

“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” kata Littlefeather dalam pernyataan yang dibagikan oleh academy. “Sungguh menggembirakan melihat betapa banyak yang telah berubah sejak saya tidak menerima Academy Award 50 tahun yang lalu.”

Oscar 1973 berlangsung saat periode meningkatnya aktivisme Pribumi di AS, termasuk pendudukan Gerakan Indian Amerika atas Wounded Knee di South Dakota sebagai protes atas warisan kekerasan dan diskriminasi anti-Pribumi di negara itu.

Wounded Knee adalah tempat pembantaian penduduk asli oleh militer AS pada tahun 1890 yang menewaskan ratusan pria, wanita, dan anak-anak pribumi Amerika.

Mengenakan gaun kulit rusa dan sepatu kets, Littlefeather saat itu menusuk industri dalam pidatonya berdurasi 60 detik di panggung Oscar 1973 yang menarik perhatian pada penggambaran penduduk asli Amerika yang dihina dalam film dan acara televisi AS.

Saat dia berbicara, penonton mencemoohnya, dan aktor John Wayne dikatakan telah menahan diri untuk mencoba menyerangnya di atas panggung. Littlefeather juga mengatakan bahwa dia mengalami serangan pribadi, diskriminasi, dan penghinaan atas pendiriannya untuk hak-hak Pribumi.

Dalam surat itu, Rubin menyebut pidatonya sebagai pernyataan kuat yang terus mengingatkan kita tentang perlunya rasa hormat dan pentingnya martabat manusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya