Melodialog, Film yang Ingin Populerkan Seni Paduan Suara di Indonesia
- ist
VIVA – Seni paduan suara di Indonesia dinilai belum terlalu populer. Berangkat dari hal tersebut Batavia Madrigal Singers menghadirkan film Melodialog. Mereka ingin mempopulerkan seni paduan suara.
"Film ini merupakan cara Batavia Madrigal Singers untuk mengenalkan seni paduan suara yang mungkin belum terlalu umum dan populer di masyarakat," kata Giok Hartono, eksekutif produser film Melodialog.
Bavia Madrigal Singers (BMS) adalah salah satu paduan suara terkemuka di Indonesia. Mereka telah mengukir banyak prestasi bergengsi di dunia musik internasional maupun di Indonesia.
Nino RAN
- ist
Semenjak berdiri di tahun 1996, BMS telah menjadi barometer bagi banyak paduan suara di Tanah Air. Rentang komposisi yang dibawakan BMS sangat beragam, komposisi musik dari zaman klasik hingga kontemporer, serta beraneka aliran dari barok hingga pop modern.
Direkatkan dengan kesatuan visi untuk bermusik bersama dengan keseriusan dan profesionalitas, Batavia Madrigal Singers berkontribusi dan membawa nama harum Indonesia. Sejak tahun 2001 BMS berhasil memenangkan kompetisi-kompetisi paduan suara international yang prestisius.
Mereka menghadirkan film pendek Melodialog yang disutradarai Adriano Rudiman. Film itu menyoroti kehidupan seorang karyawan warehouse inventory dengan kompleksitas pergelutannya, film Melodialog yang berdurasi sekitar 40 menit ini membuktikan, impian, apa pun bentuknya, layak diperjuangkan.
“Apa yang dikonsepkan dapat dieksekusi dengan sesuai," ucap Adriano.
Ia membagikan upayanya membuat film yang begitu mirip dengan drama musikal tanpa meninggalkan sekat. Tidak ingin dibatasi, ia berharap penonton dapat mengembangkan imajinasi sendiri melalui film dengan rasa teater musikal yang dipersembahkan.
Itulah yang membedakan film drama musikal Melodialog dengan film lain pada umumnya. Kini, film itu telah ditonton lebih dari satu juta kali.
Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet
Cerita ini dirancang dengan sentuhan budaya khas Indonesia dan Malaysia, menciptakan nuansa yang terasa dekat bagi penonton di kedua negara.
