Ron Howard: Cerita sang Sutradara dan Peran Keluarga dalam Karirnya

Ron Howard dalam tayangan Eksklusif di Mola Living.
Sumber :

VIVA – Bagi penggemar film-film Hollywood, nama Ron Howard tentu tidak asing didengar. Sutradara kawakan yang berhasil meraih penghargaan paling bergengsi Academy Awards berkat film biopic berjudul A Beautiful Mind ini akhirnya tampil eksklusif di Mola Living.

Di acara Mola Living Live yang dipandu Dino Patti Djalal dan Marissa Anita, Ron berbagi cerita dan pengalamannya, mulai dari menjadi aktor hingga akhirnya menjadi sutradara kelas dunia.

Di awal interview, Ron bercerita tentang perasaannya yang lahir dari kedua orang tua yang juga seorang aktor sekaligus sutradara dan penulis, yakni Rance Howard dan Jean Speegle Howard.

“Saya merasa terberkati menjadi anak mereka. Dan ayahku merupakan sosok yang sangat kooperatif dalam berkomunikasi dengan anak-anaknya termasuk dengan kakak ku. Ayah ku juga yang mengajarkan ku untuk mengerti tentang pentingnya sebuah peran dan kejujuran dari sebuah cerita,” kata Ron saat ditanya oleh Marissa Anita tentang bagaimana peran kedua orang tuanya dalam kehidupan karir Ron.

Di usia 68 tahun, Ron adalah seorang aktor dan pembuat film yang disegani. Karya-karyanya ditonton jutaan orang sejak 1956, mencatatkan pengalaman tak hanya sebagai aktor, namun juga sebagai sutradara, produser, hingga penulis.

Bersama Marissa dan Dino, Ron juga menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan dengan aktris legendaris Bette Davis. Waktu itu, Ron yang menduduki kursi sutradara baru berusia 25 tahun, sementara sebagai senior, Bette sudah sangat terkenal. Bagi Ron, menyutradarai Bette bukan hal mudah.

Ron mengaku bahwa Bette berkarakter kuat dan profesional dalam bekerja. Meski Ron terlahir dari kedua orang tua yang tak diragukan lagi dalam industri perfilman, rupanya Bette belum sepenuhnya mempercayai kemampuan Ron.

Namun, berkat nasehat sang ayah, Ron berhasil mengumpulkan kepercayaan dirinya untuk mengarahkan Bette. Tak disangka, Bette ternyata menyukai gaya Ron.

“Di akhir hari syuting itu, aku berkata, 'oke, semua sudah selesai. Terima kasih, Mrs. Davis, sampai jumpa besok', dan Mrs. Davis menjawab, 'oke, Ron, sampai besok'," tutur Ron bersemangat.

Dalam Mola Living Live, Rob juga lebih banyak berdiskusi soal film-film yang dia garap dari belakang layar. Kiprah Ron memang tak bisa dianggap sepele. Pria ini memegang peran vital dalam kesuksesan Apollo 13 (1995), A Beautiful Mind (2001), Cinderella Man (2005), The Da Vinci Code (2006), hingga Angels & Demons (2009).

Pernah menjadi aktor cilik

Sitcom TV Amerika berjudul The Andy Griffith Show yang tayang di tahun 1960-an menjadi saksi kemampuan akting sang sutradara di masa anak-anak. Dalam sitcom tersebut, Ron memerankan Opie Taylor.

Ron bercerita, ketika berakting, dia menyukai segala sesuatu yang ada di sekitar lokasi syuting. “Saya senang mendengar penulis berbicara tentang naskahnya. Saya senang melihat tim menyiapkan kamera dan lampu. Saya terpesona olehnya," kata Ron.

Berkat kemampuan ia berakting tersebut, nama Ron mulai dikenal sebagai aktor cilik. Hingga akhirnya Ron yang berusia delapan tahun diwawancarai Time Magazine. “Dalam interview saat itu, saya mengatakan saya ingin menjadi aktor, penulis, produser, sutradara, kameramen, dan pemain bisbol. Saat itu, saya pikir semuanya bisa menjadi hal musiman. Tapi itulah yang ada di benak saya," katanya.

Kecintaan Ron terhadap perfilman juga semakin besar. Hingga menginjak umur 15 tahun, Ron semakin sering menonton berbagai macam genre tontonan.

“Ya, menonton apapun, bukan hanya acara anak-anak, tapi juga menonton TV atau bahkan pergi ke bioskop. Di momen itu, saya mulai belajar dan memahami bahwa ada sesuatu yang mendalam dalam proses membuat film," kata Ron.

Sukses menjadi seleb cilik, karier Ron terus berkembang. Dia pun berakting di serial TV berjudul Happy Days. Dengan ketertarikan yang dimilikinya, Ron pun mulai merintis karirnya sebagai sutradara film televisi berjudul Skyward, saat ia berumur 25 tahun.

Berasal dari keluarga yang dekat dengan lingkungan film

Seperti sudah Ron ceritakan di awal interview, Ron berasal dari keluarga yang sangat dekat dengan lingkungan perfilman. Dan bukan sekedar industri film biasa namun industri film yang notabene nya asli Hollywood, yang tak lain adalah salah satu pusat hiburan dunia.

Untuk menggambarkan kehidupan itu, belum lama ini, Ron Howard bersama saudara lelakinya, Clint, mengeluarkan buku bertajuk The Boys. Ron menceritakan betapa bangga dirinya terhadap buku itu.

“Kami menulisnya setelah ayah kami meninggal dunia. Kami berdua sama-sama aktor cilik, dan selalu ada banyak orang yang bertanya, 'bagaimana rasanya tumbuh besar di Hollywood?', dan jawaban pertanyaan itu, berkaitan sangat erat dengan hubungan kami dengan ayah kami," kata Ron.

Buku tersebut, lanjut Ron juga sebagai sebuah memoar yang menceritakan bagaimana cara kedua orang mereka mengasuh mereka di tengah jadwal yang padat. Sama seperti kebanyakan orang tua pada umumnya yang tidak selalu benar dalam mengasuh anak, namun Ron menjelaskan bahwa selalu ada keputusan unik yang diambil kedua orang tua mereka.

5 Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan Bareng Pasangan saat Musim Hujan

“Buku ini bukan hanya tentang kehidupan keluarga di Hollywood, tetapi buku ini juga kesempatan untuk mengungkapkan apa yang salah dan benar dari cara orang tua mendidik kami,” kata Ron.

Bicara tentang putrinya, Ron pun tak bisa menyembunyikan senyum bangga dari bibirnya. Seperti sang ayah, Bryce (nama putri Ron) pun melangkah menginjak dunia akting dan sutradara. Ron pun tak sungkan memuji kemampuan sang putri.

Jadi Pasangan di Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adinia Wirasti Bingung dengan Ajil Ditto

“Oh, dia (Bryce) adalah wanita hebat. Dia tumbuh, berkeluarga, punya dua anak. Dia bekerja sangat keras, dan dari semua hal, melihat prosesnya membuatku sangat bangga. Orang senang bekerja bersamanya. Dia bertumbuh, dan dia mencintai media dan industri ini," kata Ron.

Nah, keseruan cerita perjalanan hidup seorang Ron Howard, mulai dari pengalaman ia sebagai sutradara, anak dari kedua tua yang juga berasal dari industri perfilman hingga karya-karyanya yang besar bisa kamu tonton langsung di Mola.

Akselerasi Transisi Energi, Penerapan ESG Harus Jadi Budaya Industri
PLTS rooftop Kantor Pusat Pupuk Kaltim.

Pupuk Kaltim Tegaskan Penerapan SNI Tingkatkan Daya Saing Perusahaan

Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) ditegaskan sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing produk dalam negeri di tengah tantangan global.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024