Hadiri Malam Anugerah FFI 2021, Presiden Jokowi Puji Film-film Ini

Presiden Joko Widodo hadir dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2021
Sumber :
  • Instagram @jokowi

VIVA – Menanjak dan banyak raih prestasi ditengah pandemi, industri perfilman Indonesia mendapat sorotan khusus dari Presiden Joko Widodo. Tak tanggung tanggung, produk film buatan anak bangsa kini mampu duduk di kancah internasional, sejajar dengan kelas perfilman Asia Tenggara.

Donne Maula, Suami Yura Yunita Bawa Pulang Piala Citra: Yura Aku Bisa Yura

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara bangga dengan kiprah perfilman Indonesia yang bisa memunculkan deretan karya apik dan mengagumkan. Dengan berbagai alur cerita yang mencuat sedemikian menarik, serta dengan kisah dari sudut pandang yang kadang tidak terpikirkan.

Hal tersebut diucapkan langsung Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri acara Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2021, yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta pada Rabu malam 10 November 2021.

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Boyong 7 Piala Citra, Sutradara Kembali Kenang Perjuangan Pembuatan Film Ini

"Saya melihat memang bermacam-macam arah sudut cerita yang diambil seperti tadi baik mengenai syariah yang ada di Provinsi Aceh, kemudian juga ada tadi mengenai perempuan, wanita-wanita yang ada di penjara yang melahirkan anak, tadi apa judulnya ‘Invisible Hopes’ dan yang lain-lainnya yang menurut saya sudut-sudut yang diambil yang kadang-kadang kita tidak mempunyai pikiran ke arah itu. Saya kira ini sebuah pandangan yang tajam, yang diwujudkan dalam sebuah film yang sangat apik," ucap mantan Walikota Solo tersebut.

Raih Piala Citra Sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik, Ringgo Agus Rahman Sempat Pesimis, Kenapa?

Presiden juga merasa tambah bangga saat mengetahui perfilman Indonesia berhasil memperoleh sejumlah penghargaan tertinggi dalam beberapa festival film terbaik dunia.

Salah satu film karya terbaik anak bangsa yakni Edwin dengan karya “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”, yang menjadi pemenang Golden Leopard Locarno Film Festival.

Selanjutnya, ada Kamila Andini melalui karya “Yuni” yang memenangkan Platform Prize Toronto Internasional Film Festival.

Kemudian Tumpal Tampubolon, melalui karya “Laut Memanggilku” yang memenangkan Sonje Awards Busan International Film Festival.

Dan juga ada karya Monika Tedja, melalui film “Dear to Me”, memenangkan Junior Jury Award, Special Mention Open Doors Shorts Locarno Film Festival.

Presiden Joko Widodo juga dengan bangga menyampaikan bahwa pencapaian prestasi tersebut merupakan hal yang sangat luar biasa.

"Sekali saya sangat mengapresiasi dan saya berharap para sineas, para aktor, para aktris, dan seluruh _stakeholder_ perfilman Indonesia terus memupuk mimpi besar, menguatkan kolaborasi dengan pusat-pusat perfilman dunia, menggali dan mengangkat cerita unik, tempat indah, juga talenta-talenta hebat kita," ungkap Joko Widodo, yang juga pernah menjabat Gubernur DKI itu.

Sejarah Festival Film Indonesia dimulai pada 66 tahun yang lalu, yang dihadirkan setiap tahun yang diprakarsai oleh Usmar Ismail dan Djamaluddin Malik yang sengaja di tampilkan untuk melihat lebih dekat karya karya anak bangsa dalam industri perfilman dalam negeri.

Sementara pada tanggal 10 November 2021, yang bertepatan dengan memperingati Hari Pahlawan, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Usmar Ismail yang merupakan Bapak Perfilman Indonesia, atas pengabdian dan dharma baktinya sebagai salah satu pejuang kebudayaan.

"Semangat kejuangan para pahlawan, para pejuang kebudayaan dan Bapak Perfilman Indonesia harus terus kita jaga dengan menciptakan karya-karya berkualitas yang menunjukkan keunggulan dan karakter jati diri kita sebagai bangsa dengan kekayaan budaya yang tidak tertandingi," ujar Presiden Joko Widodo .

Dalam acara Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Rabu, 10 November 2021, turut hadir sejumlah pejabat Menteri mendampingi Presiden diantaranya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya