10 Film Nasional yang Tak Bosan Ditonton

Ilustrasi bioskop/popcorn/menonton film.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 lalu berdampak pada sejumlah bidang. Salah satunya adalah industri perfilman Tanah Air. 

Adanya pandemi COVID-19 sejak tahun lalu membuat sejumlah film terpaksa ditunda penayangannya. Semua bioskop di Tanah Air pun sempat tak beroperasi sementara waktu untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas.

Kini, sejumlah platform digital melakukan inovasi dengan menayangkan sejumlah film termasuk dari Indonesia. Hal itu untuk mengobati kerinduan para penggemar film yang masih takut bepergian ke bioskop. Berbicara mengenai film Tanah Air, Indonesia memiliki segudang karya yang tidak kalah menariknya dengan film luar negeri. 

Berikut ini sejumlah film Indonesia terbaik sepanjang masa versi VIVA.co.id, adakah kesukaan kamu? Simak rangkumannya berikut ini. 

1. Petualangan Sherina

Petualangan Sherina merupakan film anak terbaik Indonesia sepanjang masa. Film garapan Riri Riza yang tayang pada tahun 2000 ini menampilkan Sherina Munaf (Sherina) dan Derby Romero (Sadam). Film drama musikal ini menceritakan perjuangan Sherina dan Derby yang berusaha kabur dari penculikan oleh anak buah Kertarajasa. Yang mana Kertarajasa merencanakan penculikan Sadam demi mendapatkan tanah perkebunan Ardiwilaga, ayah dari Sadam.

2. Ada Apa Dengan Cinta

Film karya Rudi Soedjarwo yang dirilis pertama kali pada tanggal 7 Februari 2002 ini menjadi film romance terbaik sepanjang masa. Dibintangi oleh aktor Nicholas Saputra dan aktris Dian Sastrowardoyo, film ini berceritakan tentang sosok Cinta yang merupakan siswi cantik dan pintar. Dirinya kemudian mulai berkenalan dengan sosok pria dingin bernama Rangga. Berawal dari penolakan wawancara atas kemenangan Rangga, benih-benih cinta pun terjalin diantara keduanya.

Film ini diketahui  berhasil memenangkan sejumlah penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia 2004 lalu mulai dari Sutradara Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik dan Tata Musik Terbaik.  Tidak hanya di Indonesia saja, film Ada Apa dengan Cinta ditayangkan di berbagai negara termasuk Malaysia, Brunei, Filipina dan Singapura.

3. Laskar Pelangi

Dirilis pada tahun 2008 lalu, film Laskar Pelangi ini diketahui diangkat dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata. Berlatar tahun 1970an, film ini sendiri bercerita tentang 10 anak siswa swasta di Gantong, Belitung yang berjuang melawan kemiskinan dan mengembangkan harapan untuk masa depan di pulau pertanian dan penambangan timah.

Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini berhasil memenangkan penghargaan  dalam ajang Hong Kong International Film Festival 2009. 

4.  Pengabdi Setan

Dirilis pada 28 September 2017 silam, film ini adalah pembuatan ulang (remake) dari film berjudul sama pada tahun 1980 silam. Per 7 November 2017, film ini telah ditonton oleh 4.206.103 penonton di bioskop, menjadikannya film Indonesia terlaris tahun 2017 sejauh ini.

Film horor garapan sutradara Joko Anwar, Pengabdi Setan meraih penghargaan sebagai film horor terbaik (best film horror) di Toronto After Dark Film, Kanada. Selain itu, film ini juga meraih penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia 2017.

5. Aruna dan Lidahnya

Film bertema kuliner garapan Edwin ini menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa. Aruna dan Lidahnya bercerita tentang Aruna (Dian Sastrowardoyo) yang melakukan petualangan kuliner bersama kedua sahabatnya, Bono (Nicholas Saputra) dan Nad (Hannah Al Rashid).

Tak disangka dalam perjalanan Aruna berjumpa dengan seseorang dari masa lalunya, Farish (Oka Antara). Sambil menikmati berbagai masakan nusantara mereka terlibat pembicaraan yang mengungkapkan rahasia terpendam.

Film yang juga ditayangkan di Korea Selatan dan Singapura ini juga mendapat sejumlah penghargaan dalam ajang Penghargaan Citra ke-38, yaknk Aktor Pendukung Terbaik (Nicholas Saputra) dan Skenario Adaptasi Terbaik dari delapan nominasi, yang meliputi Film Terbaik, nominasi Sutradara Terbaik kedua berturut-turut untuk Edwin setelah kemenangannya tahun sebelumnya.

6. Love for Sale

Film yang dibintangi oleh Gading Marteen dan tayang pada 2018 lalu ini juga menjadi salah satu film terbaik tanah air. Film ini bercerita tentang sosok pria lajang dewasa yang ditantang oleh teman-temannya untuk membawa pacar ke pernikahannya.  Ia tidak ingin malu dan terpaksa menggunakan situs kencan yang kemudian mempertemukannya dengan seorang gadis yang bisa menemaninya ke pesta pernikahan.

Melalui film ini Gading Marteen pun diganjar dengan penghargaan Piala Citra 2018 sebagai aktor terbaik. 

7. Ave Maryam

Film yang disutradarai oleh  Ertanto Robby Soediskam ini menarik perhatian netizen lantaran penggambarannya yang begitu apik. Film Ave Maryam yang pertama kali tayang di Festival Film Internasional Hanoi  pada 2018 lalu

Tidak hanya itu saja, peran suster yang dibintangi oleh Maudy Koesnaedy ini juga mampu menyihir para penontonnya. Film Ave Maryam ini menyoroti hubungan terlarang antara suster dan pastor. Kisah ini bermula pada tahun 1998, dimana seorang wanita berusia 40 tahun terlahir dari keluarga beragama Islam, Maryam (Maudy Koesnaedi) bekerja sebagai suster di panti jompo. Di sana, ia biasa berinteraksi dengan orang-orang dari pelbagai agama.

Hingga suatu hari, ia harus pindah ke Girisonta, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah. Di sana, Maryam bekerja di gereja selepas berjumpa dengan tujuh biarawati tua dan memutuskan untuk merawat mereka di rumah biarawati. Sehari-hari Maryam membersihkan asrama, memandikan suster yang sudah tua, dan menyiapkan makanan.

Di tengah menjalani pekerjaan sehari-hari, Maryam mendapat kabar bahwa gereja akan dipimpin oleh seorang pastor baru berusia 35 tahun bernama Yosef (Chicco Jericho). Yosef akan mengajari bermain orkestra kepada Maryam dan biarawati lainnya. Kepandaian Yosef dalam bermain orkestra membuat Maryam terpikat dan jatuh hati. 

8. Marlina The Murder in Four Acts

Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak atau Marlina The Murderer in Four Acts termasuk salah satu film Indonesia terbaik yang dirilis pada 2017. Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak bercerita tentang janda bernama Marlina (Marsha Timothy) yang tinggal seorang diri di puncak perbukitan sabana di Sumba.

Kisah Marlina akan disajikan dalam empat babak, yakni Perampokan, Perjalanan, Pengakuan Dosa, dan Kelahiran.

Babak pertama, Perampokan, dimulai ketika tujuh orang yang dipimpin Markus (Egi Fedly) mendatangi rumah Marlina dengan niat merampas harta serta memperkosanya. Tinggal di atas bukit dan jauh dari tetangga membuat Marlina tak berdaya.

Namun, diam-diam ia mempunyai sebuah rencana. Saat diperintah untuk membuatkan makan malam, Marlina menaruh racun ke dalam hidangannya.

Film yang dibintangi oleh Marsha Timoty ini berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi. Pada Penghargaan Citra ke-38, film garapan Garin Nugroho ini memenangkan 10 penghargaan dari 15 nominasi, memecahkan rekor untuk kemenangan dan nominasi terbanyak pada penghargaan film top Indonesia yang sebelumnya dipegang oleh film Teguh Karya 1986 Ibunda dengan 9 penghargaan dari 10 nominasi di Penghargaan Citra ke-17. Film ini juga terpilih sebagai entri resmi Indonesia untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-91, tetapi gagal mendapatkan nominasi. 

Peran Cindy dalam Puang Bos Membawa Zoe pada Dunia yang Tak Pernah Ia Bayangkan…

9. Gundala

Kolaborasi Film Horor Indonesia-Cambodia, Hadirkan Tantangan Tiga Bahasa

Film yang diproduksi oleh Bumilangit Studios dan Screenplay Films ini digarap oleh sutradara andal Joko Anwar. Film ini mengisahkan karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 Gundala ciptaan Harya Suraminata. Gundala diperankan oleh Abimana Aryasatya dan film in menjadi awal dari Jagat Sinema Bumilangit.

10. The Raid

Tantangan Terberat Michelle Ziudith di Puang Bos

Dari film aksi ada The Raid. Film ini dibintangi Iko Uwais, Yayan Ruhiyan, Joe Taslim dan masih banyak lagi. Film ini pula yang menghantarkan nama ketiga aktor tersebut ke perfilman internasional. Baku hantam yang intens dan cerita yang tidak rumit menjadi magnet tersendiri untuk The Raid.

Premiere Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

Jadi Pasangan di Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adinia Wirasti Bingung dengan Ajil Ditto

Ajil Ditto tak menyangka bahwa Adinia Wirasti adalah sosok yang sangat baik dan ramah pada pemain lainnya.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024