Bos Marvel Ungkap Bocoran The Falcon and The Winter Soldier
- Disney
VIVA – Menyusul kesuksesan WandaVision, Disney+ Hotstar bakal kembali menghadirkan serial Marvel Studios terbaru dalam waktu dekat, yakni The Falcon and The Winter Soldier.
Tayang pada 19 Maret 2021 mendatang, serial yang terdiri dari enam episode ini dibintangi oleh Anthony Mackie sebagai Sam Wilson/The Falcon, dan Sebastian Stan sebagai Bucky Barnes/The Winter Soldier.
Kedua karakter yang dipersatukan dalam Avengers: Endgame tersebut akan mengarungi petualangan global yang menguji kemampuan dan kesabaran mereka.
Dalam konferensi pers global yang digelar secara online dan dihadiri VIVA, Senin, 15 Maret 2021, Presiden Marvel Studios sekaligus Chief Creative Officer Marvel, Kevin Feige mengungkap bahwa meski WandaVision tayang lebih dulu sebagai pembuka Fase 4 Marvel Cinematic Universe (MCU), sebenarnya The Falcon and The Winter Soldier adalah serial pertama yang dibuat Marvel Studios.
Sayangnya, proses produksi mereka sempat berhenti karena adanya pandemi COVID-19.
Klik halaman berikutnya untuk tahu lebih banyak tentang serial ini.
Meski dibuat sebagai serial, tapi Kevin menegaskan bahwa kualitas cerita dan sinematografi The Falcon and The Winter Soldier sama dengan film-film Marvel.
"Hanya karena dia tayang di TV, bukan berarti serial ini tidak akan sebagus film. Kami bekerja membuat serial ini sama kerasnya seperti ketika kami membuat film Marvel. Kalian bisa lihat di adegan-adegan awal yang penuh dengan action keren," ujarnya seraya menambahkan bahwa serial ini penuh dengan adegan sinematik khas MCU.
Kevin juga mengatakan bahwa serial ini akan memberi kesempatan penonton untuk menyelam lebih dalam ke kehidupan karakter The Falcon dan The Winter Soldier.
"Anthony Mackie dan Sebastian Stan adalah aktor yang spektakuler dan kami merasa kami belum cukup mengeksplor kisah mereka sebagai Sam Wilson dan Bucky Barnes," kata Kevin Feige.
"Kami ingin tahu lebih banyak tentang mereka setelah interaksi mereka kepada satu sama lain di The Winter Soldier dan Civil War. Itu adalah dinamika yang menyenangkan. Kami berpikir, kalau kami dapat kesempatan, kami akan menonton serial tentang mereka berdua, dan Disney+ akhirnya memberikan kami kesempatan itu," ucapnya.
Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui berita selengkapnya.
Sementara itu, sang sutradara sekaligus produser eksekutif, Kari Skogland, membocorkan kalau The Falcon and The Winter Soldier punya nuansa sinematik film feature, namun terdiri dari enam episode. Ia juga menyebut, serial ini sangat epik dan ceritanya berfokus pada karakter-karakternya.
"Kita bisa masuk ke dalam karakter-karakter ini dan dunianya dengan cara yang lebih intim. Kalau film itu camilan, serial enam jam ini bisa dibilang makanan utamanya. Tapi tetap menghadirkan berbagai hal luar biasa dengan action, komedi, kecepatan oktan tinggi khas MCU dan karakter-karakter baru. Semuanya sangat berkaitan dengan bagus," jelasnya.
Kemudian, Head Writer The Falcon and The Winter Soldier, Malcolm Spellman menambahkan bahwa segala sesuatu tentang hubungan kedua karakter utamanya diperkuat di serial ini.
“Mereka seperti api dan es. Sam bereaksi secara spontan dan Bucky lebih dingin dan penuh perhitungan. Semua orang melihat klip 30 detik dalam Civil War saat mereka bertengkar tentang penempatan kursi Sam. Kami membangun chemistry itu," ujar dia.
Menurutnya, The Falcon and The Winter Soldier mengambil latar belakang setelah peristiwa Avengers: Endgame, di mana Steve Rogers pensiun sebagai Captain America dan memutuskan untuk menjalani hidup sederhana dalam realitas alternatif dengan cintanya, Peggy Carter. Dia kemudian memberikan perisainya kepada Sam.
"Tapi jelas kalau Sam enggan (memakai perisai Captain America) dan di situ ceritanya berakhir, sampai sekarang. Cerita kami dimulai dengan perjalanan perisai itu. Sangat menarik untuk mengeksplor itu," tambahnya.