Corona Busters, Film Animasi Mahasiswa UI Kampanyekan Prokes COVID-19

Film animasi Corona Busters
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kedisipilinan masyarakat dalam mematuhi aturan seringkali menjadi permasalahan dalam keselamatan masyarakat. Misalnya, dalam hal berkendaraan bermotor, masyarakat juga abai terhadap keselamatan pengendara maupun penumpangnya karena alasan yang cukup sepele seperti, hanya berkendara di sekitar rumah.

Film Animasi Zanna: Whisper Of Volcano Isle Siap Temani Liburan

Masih banyak orangtua atau pengendara yang membawa anak tanpa dilengkapi dengan prosedur yang sesuai dengan aturan seperti penggunaan helm, apalagi di masa pandemi perlu memperhatikan protokol kesehatan dengan penggunaan masker.

Atas dasar tersebut, sekelompok mahasiswa UI terpanggil untuk melakukan kampanye Keselamatan Berkendara dengan Berpenumpang Anak Usia Sekolah (K-Bebas) pada 10 Februari 2021 di Depok. Hal ini berawal dari keprihatinan minimnya perhatian terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan anak usia sekolah saat berkendaraan, khususnya motor.

Film ZANNA: Whisper of Volcano Isle, Bukan Hanya Menghibur Tapi Berikan Pesan Moral untuk Anak

Kampanye yang dilakukan adalah dengan mengunjungi sekolah-sekolah di sekitar Kecamatan Beji, Depok dan menyebarkan film animasi berjudul Corona Busters tentang keselamatan berkendara motor dan kesehatan di masa pandemi COVID-19 merebak.

Dari pantauan tim mahasiswa UI yang beranggotakan Nickyta Cahaya Putri, Aria Maulida Putri, dan Meitri Alya Yuswanto, kesadaran masyarakat masih rendah dan bila diperhatikan ada beberapa pola berkendara di jalan raya di sebelum dan setelah pandemi.

Petualangan Magis Menanti, Trailer Film Animasi Zanna: Whisper of Volcano Isle Akhirnya Dirilis

Pertama, anak sama sekali tidak dilengkapi dengan protokol keselamatan dan keamanan. Kedua, anak telah dilengkapi dengan masker, helm, atau alat keselamatan lain tetapi belum memenuhi standar. Ketiga, alat sudah memenuhi standar tetapi cara penggunaan yang belum benar.

Faktor tersebut merupakan kelalaian manusia (human error) dan resiko yang dihadapi adalah anak menjadi sangat rentan terhadap berbagai kecelakaan di jalan raya dan terutama rendahnya kesadaran dalam menggunakan masker menjadi berpotensi lebih besar terpapar COVID-19.

Faktor human error ini menjadi penyebab utama dalam kasus kecelakaan lalu lintas di tahun 2019, di mana jumlahnya meningkat 3% dibanding tahun 2018. Video animasi ini dibuat secara interaktif agar lebih mudah dipahami siswa sekolah usia dini dan sekolah dasar.

Selain itu, sosialisasi dengan cara ini dilakukan untuk mematuhi protokol serta meminimalisir kegiatan berkumpul dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, kampanye ini diharap dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memiliki efek jangka panjang.

Tidak hanya itu, untuk mendukung partisipasi Kota Depok sebagai Kota Layak Anak (KLA), gerakan penyadaran anak-anak untuk aman beraktivitas di luar rumah perlu dilakukan. Pada kunjungan ke Beji Depok pada hari Rabu 10 Februari 2021, tim mahasiswa UI juga menyerahkan bantuan berupa masker, pelindung muka (face shield), hand sanitizer, dan sabun cuci tangan.

Dwi selaku Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah 01 Depok melihat bahwa banyak anak tidak disiplin dalam memakai masker. Hal ini membahayakan keselamatan diri terutama anak-anak dari pandemi COVID-19. Dwi beranggapan bahwa bantuan ini menjadi sangat bermanfaat bagi guru-guru dan peserta didik.

Sedangkan Erni, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MIT Nurul Iman berharap dengan kegiatan pengmas ini mahasiswa bisa mengetahui kondisi sekolah-sekolah di Depok seperti apa sehingga terpanggil untuk terus melakukan kegiatan serupa.

Dalam kesempatan tersebut pula, Eva Latifah Ph.D. selaku pengawas kegiatan pengabdian masyarakat berpesan, “Mahasiswa harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan terdekat yang justru mungkin kurang terperhatikan. Dengan mengangkat masalah yang riil dihadapi masyarakat melalui kampanye ini diharapkan masyarakat lebih disiplin dan anak-anak lebih terlindungi setiap keluar rumah dengan kedisiplinan mengikuti protokol COVID-19, sehingga masyarakat menjadi terus disiplin baik pada masa pandemi maupun setelahnya.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya