Pesan Lola Amaria untuk Calon Pengantin

Lola Amaria di Jerman
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Produser, sutradara dan aktris Lola Amaria menghadirkan film berjudul Calon Pengantin. Dalam film tersebut, Lola bertindak sebagai produser. Duduk di bangku sutradara Shalahuddin Siregar dan Sinar Ayu Massie sebagai penulisnya.

1.000 Napi HIV Diusulkan Dapat Amnesti dari Presiden Prabowo

Lewat Calon Pengantin mereka mengisahkan mengenai perjuangan sepasang calon kekaish menuju pelaminan. Film ini diperankan Tatyana Akman sebagai Siti dan Agra Piliang sebagai Bondan.

Sebelum resmi menikah, Siti mengajak Bondan untuk melakukan tes kesehatan. Dalam tes tersebut akan menunjukkan kesahatan mereka termasuk tes HIV. Siti merasa Bondan aktif melakukan kegiatan seksual dan bukan hanya dengan satu orang. Seperti apa cerita selanjutnya dari film ini, baca artikel ini selengkapnya.

Kenali Penyakit Sifilis, IDI Botawa Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

Meski begitu, Siti tetap berharap Bondan akan berubah seiiring berjalannya waktu. Film ini berdurasi sekitar 40 menit. Lola Amaria baru kali ini mengerjakan proyek di tengah pandemi.

Hal yang baru bagi Lola juga, filmnya tidak akan ditayangkan di bioskop. Sejak awal ia menargetkan untuk tayang di YouTube. Hasilnya film yang tayang di akun YouTube Calon Pengantin ini ditonton ribuan orang sejak tayang pada 13 Desember 2020.

Maksimalkan Kesempatan Bersama Shopee: Pengalaman AD REVIEW Menghasilkan Pendapatan dari YouTube Shopping Affiliates

"Pertama memang budget-nya kecil dan durasi ya. Ini pertama buat aku untuk mengerjakan film di YouTube," kata Lola.

Ia juga merasa YouTube sebagai medium yang pas untuk menayangkan. Hal itu karena pesan yang coba disampaikan melalui film ini tentang penyakit HIV yang masih dekat dan tanpa disadari mulai ada di sekeliling.

Menurut data yang digenggam Lola, kini banyak ibu rumah tangga yang terkena dari suami yang melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Begitu pula dengan anak muda yang aktif di kehidupan seksualnya. Untuk itu film ini dihadirkan.

"Lima tahun belakangan ini, HIV banyak diderita oleh ibu-ibu rumahan, yang mereka tidak tahu apa-apa. Kita buat film pendek yang isinya mengedukasi dan orang harus paham dengan ini,” kata Lola.

Ilustrasi HIV/AIDS.

Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia hingga mencapai 16,1 persen

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024