Festival Film Pendek Ajak Anak Muda Bangkit Saat di Tengah Pandemi

Ilustrasi syuting/film.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Indodax, Indonesia bitcoin and crypto exchangers, kembali menggelar festival film pendek Indodax Short Film Festival (ISFF) 2020. Indodax telah menunjuk dua orang sutradara ternama di Indonesia yaitu Fajar Nugros dan Anjas Maradita.

Ketika Masa Depan Film Pendek di Indonesia Masih Suram

Tahun ini, Indodax mengangkat tema “optimis” yang bertujuan untuk mengajak anak bangsa bangkit lewat karya. Dua juri tersebut menilai tema tersebut sangat cocok untuk momen saat ini untuk membangkitkan semangat anak muda di tengah pandemi COVID-19.

Karya peserta akan ditunggu sampai 10 Oktober 2020. Momen festival ini juga bertepatan dengan beberapa judul film ternama karya anak dalam negeri yang akan diluncurkan secara online.

Bangga! Film Indonesia 'Mama Jo' Diputar di Serbia hingga Yunani

Fajar Nugros mengatakan, ‘optimis’ merupakan tema yang tepat untuk saat ini, di tengah wabah yang melanda dunia. Dia berharap peserta dapat mengirimkan pesan yang baik untuk membangkitkan semangat masyarakat. 

“Saya berharap peserta ISFF 2020 bisa merekam situasi dan kegelisahaan, serta semangat optimisme di tengah cobaan berat ini dalam karya-karya mereka,” kata Fajar dalam keterangan tertulis.
 
Fajar juga membocorkan beberapa kriteria dalam penilaian. Ada beberapa hal yang menurutnya menjadi catatan penting agar film yang dihasilkan peserta memiliki kualitas yang baik. Sehingga bisa menginspirasi masyarakat nantinya.

Balinale Resmi Terakreditasi Oscar, Ini Arti Pentingnya Bagi Sineas Lokal

Baca juga: OMG, Cara Minhyun NU'EST Hilangkan Stres Sederhana Banget

“Kesesuaian tema yang terasa jelas dari konten cerita buat saya adalah yang utama, berikutnya adalah bagaimana peserta mempresentasikan karyanya, di tengah keterbatasan, dan era teknologi ini, presentasi sudah menjadi penilaian yang tidak sepele lagi,” kata Fajar Nugros. 

Sementara itu, Anjas Maradita mengatakan, ada dua aspek yang menjadi penilaiannya. Pertama, aspek pencitraan. Aspek ini menitikberatkan bagaimana cerita dibangun, seberapa baik cerita disajikan sesuai dengan tema serta bagaimana alur film dibuat agar membuat penonton nyaman.

“Kedua, ada aspek teknis. Yaitu meliputi kualitas gambar, pencahayaan, suara serta bagaimana peserta men-deliver filmnya agar nyaman ditonton secara aspek audio-visual,” katanya.

Kedua pegiat film tersebut mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Indodax dalam menggelar festival film pendek di tahun ini. Fajar dan Anjas sepakat bahwa film ini dapat dimanfaatkan oleh pegiat film atau film maker di Tanah Air.

CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan bahwa tema “optimis” diharapkan dapat meningkatkan semangat anak bangsa bangkit dari wabah COVID-19. Menurutnya, semangat anak bangsa harus digerakkan demi pemulihan kesejahteraan hidup dan ekonomi masyarakat lewat film. 

“Banyak orang-orang yang merasakan dampak karena wabah COVID-19. Maka, anak-anak bangsa bisa menginspirasi orang-orang lewat festival film pendek yang kita gelar,” katanya, 31 Agustus 2020.

Baca juga: Ketahuan! Raffi Ahmad Pernah Naksir Mamanya Cinta Laura

Oscar Darmawan yang juga menjadi juri di festival tersebut menilai, perfilman di seluruh dunia, termasuk di Indonesia juga terganggu oleh COVID-19. ISFF 2020 juga digelar untuk mengajak pegiat film menghidupkan kembali perfilman Indonesia di masa New Normal ini. 

“Sekarang sudah memasuki fase New Normal. Industri perfilman Indonesia tentunya diharapkan kembali bangkit. Kita semua tahu, perfilman Indonesia memiliki kualitas yang baik, tidak kalah dengan film dari luar negeri,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya