Masih Pandemi Corona, FFI 2020 Tetap Diselenggarakan
- Dokumentasi FFI 2017
VIVA – Festival Film Indonesia 2020 tetap diselenggarakan meski saat ini Indonesia masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Menurut, Direktur Jenderal Ditjen Kebudayaan, Hilmar Farid, FFI bukan hanya sekedar ajang penghargaan, tapi juga bendera untuk para pekerja film. Jika bendera tersebut jatuh, alias FFI ditiadakan akan memadamkan semangat para pekerjanya.
"Seperti kata Pak Dirjen, FFI ini bendera, kalau jatuh justru nanti akan membuat semangat industri film turun," kata Nia Dinata selaku Ketua Komite Penjurian dan Seleksi dalam jumpa pers secara virtual, Selasa, 16 Juni 2020.
Sudah ada 53 film panjang yang akan dinilai oleh para kurator. Film itu adalah film Indonesia yang tayang di bioskop pada 1 Oktober 2019 sampai 15 Maret 2020. Panitia mengadakan penyesuaian dengan keadaan sekarang. Mereka membuka kemungkinan untuk film yang akan tayang di bioskop nanti ataupun platform digital.
"Sambil menanti apakah Agustus atau September apakah ada film Indonesia baru yang tayang sehingga bisa masukkan itu ke daftar seleksi, untuk film yang tayang di virtual, kita kerjasama ke produser, memberikan screeners, khusus kurator untuk menonton," ujar Nia.
Untuk film pendek dan animasi, panitia menggandeng tiga komunitas untuk memulai kurasi. Mengingat kondisi seperti ini, para panitia dan kurator lebih banyak terhubung melalui virtual.
"Persiapan lain kita memiliki 7 kurator yang siap kerja, secara virtual juga, lewat zoom kayak gini2-gini nih,' ujar Nia Dinata.
Hasil dari kurasi film-film tersebut akan diumumkan pada malam nominasi yang rencananya diselenggarakan pada 7 November 2020. Setelahnya, baru akan ada malam penganugerahan di 5 Desember 2020. Panitia menyiapkan dua skenario untuk malam nominasi dan penganugerahan diadakan secara virtual atau langsung dengan beberapa ketentuan.
Baca juga: Gina S Noer Borong 2 Piala Citra Penulis Skenario Terbaik FFI 2019
"Kita menyiapkan segala kemungkinan, kalau memungkinkan di satu tempat, beberapa orang bisa hadir tapi dengan protokol dan prosedur yang tepat. Kalau tidak memungkinkan, kita virtual, termasuk di malam anugerah, kita berharap tidak menjadi acara virtual, tapi kita harus menyiapkan ini," ujar Lukman Sardi selaku Ketua Komite Film Indonesia.
Selain itu, panitia FFI menyiapkan beberapa acara, antara lain workshop dan screening. Acara itu biasanya diputar di beberapa tempat untuk menyambut malam puncak. Hanya saja, untuk saat ini acara kemungkinan besar dilakukan secara virtual.
"Situasi menuntut kita seperti itu. Apapun bentuknya semoga tidak mengurangi nilainya," ujar Lukman.